Ide moratorium, kata Agus mungkin dimaksudkan dengan terus menurunkan rasio utang luar negeri agar utang dikelola dengan baik. "Kita upayakan pinjaman luar negeri terus turun," katanya usai rapat paripurna di DPR, hari ini.
Yang jelas, kata Agus, pemerintah akan terus mengupayakan agar utang luar negeri semakin turun dari tahun ke tahun. Kalaupun melakukan pinjaman luar negeri, pemerintah tidak hanya melihat yang murah dan berjangka panjang, tapi juga adanya kemungkinan melakukan debt swap.
Agus mengungkapkan ada sejumlah pinjaman yang kemudian di-swap, seperti dengan pemerintah Jerman. Sekarang pemerintah sedang mengupayakan dengan pemerintah Australia. Pinjaman yang di-swap dengan kesehatan.
Pemerintah, kata Agus, terbuka untuk terobosan-terobosan menyangkut debt swap untuk kesehatan dan lingkungan. "Itu langkah-langkah bagus yang harus kita teruskan," katanya.
Anggota Komisi Keuangan Andi Rahmat mengatakan saat ini adalah situasi yang sangat pas untuk melakukan moratorium utang. "Kita bisa melakukan moratorium utang sejenak," katanya.
Andi mengatakan moratorium utang itu bisa menyangkut waktu maupun volume utang. Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, negara-negara G20 juga sudah ada kesepakatan untuk mengurangi defist. "Akan ada efisiensi pembayaran bunga utang dengan moratorium, angkanya akan sangat signifikan," katanya. Namun Andi belum bisa menyebut besaran efisiensi tersebut.
IQBAL MUHTAROM