TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Gudang Garam (tbk) mengaku tidak begitu terpengaruh atas larangan ekspor rokok kretek yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat. Perusahaan rokok ini lebih mengandalkan pasar domestik untuk mengedarkan produknya.
Juru bicara PT Gudang Garam Yuli Rosyadi mengatakan pasar luar negeri termasuk Amerika Serikat hanya mendapat porsi penjualan sebesar 5,6 persen. Sedangkan sisanya lebih diprioritaskan memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Larangan itu tidak banyak berpengaruh,” kata Yuli kepada Tempo, Kamis (8/7).
Dalam satu tahun produksi perusahaan rokok yang bermarkas di Kediri ini melakukan penjualan dengan nilai Rp 33 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar Rp 31,1 triliun diperoleh dari pasar domestik, sedangkan sisanya sebesar Rp 1,8 triliun diraup dari pasar luar negeri.
Yuli Rosyadi memastikan, hingga saat ini seluruh aktivitas produksi perusahaannya berjalan normal. Larangan eskpor ke Amerika ini juga tidak berdampak apa-apa pada target penjualan maupun pengurangan tenaga kerja. “Tidak ada satupun karyawan yang diberhentikan,” katanya.
Namun demikian manajemen PT Gudang Garam sangat mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk membawa persoalan tersebut kepada organisasi internasional World Trade Orgnization (WTO). Lembaga ini diharapkan bisa mengevaluasi aturan perdagangan yang dikeluarkan pemerintah Amerika.
HARI TRI WASONO
