Inflasi 2010 Diperkirakan Melebihi Target  

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Juli 2010 11:59 WIB

TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memperkirakan laju inflasi sepanjang 2010 bisa melewati target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 yang dipatok 5,3 persen. Lonjakan inflasi di atas target itu dipicu oleh kenaikan harga komoditas pangan. "Akhir tahun ada kemungkinan inflasi melonjak," ujar pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Agus Suprijanto, di Jakarta Jumat 2 Juli.

Agus mengatakan inflasi di atas target ini harus diantisipasi semua pihak, tidak terbatas Kementerian Keuangan. Dukungan lintas sektoral dibutuhkan untuk mengamankan distribusi pangan. "Selain itu, dibutuhkan instrumen Bank Indonesia," katanya.

Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik, inflasi 2010 bisa mencapai 6 persen. "Kemungkinan mendekati 6 persen sangat besar melihat kondisi saat ini," kata Kepala BPS Rusman Heriawan. Kuartal ketiga merupakan pertaruhan pemerintah memperjuangkan laju inflasi sesuai dengan target 5,3 persen.

Rusman mengatakan pemerintah harus menekan inflasi Juli, Agustus, dan September agar target 5,3 persen tercapai. Kenaikan konsumsi di ketiga bulan itu terjadi karena memasuki tahun ajaran baru, bulan Ramadan, dan Idul Fitri. "Menjelang puasa dan Lebaran, harga naik," katanya. Kondisi itu membuat BPS pesimistis target inflasi bisa dicapai.

Untuk mengantisipasi lonjakan inflasi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan memastikan distribusi logistik berjalan baik. "Kita perlu yakinkan logistik berjalan dengan baik dan ada pengendalian di situ," katanya. Pemerintah juga mewaspadai masa Lebaran karena permintaan logistik cenderung meningkat.

Agus mengatakan semua pihak diharapkan menjaga agar inflasi tidak melebihi target yang ditetapkan. Dia mengaku ada pihak yang pesimistis target inflasi bisa dicapai. "Seandainya ada yang pesimis, ya, kami coba untuk optimis melakukan yang lebih baik," katanya.

Berkaitan dengan laju inflasi Juni yang mencapai 0,97 persen, pelaksana tugas Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan tidak khawatir karena masih terkoreksi lagi. Inflasi Juni juga tidak disebabkan oleh fenomena moneter sehingga BI tidak perlu mengambil tindakan khusus.

Darmin mengatakan inflasi lebih banyak disebabkan oleh pergerakan harga yang terhambat pasokan. Penyebab inflasi terutama didorong naiknya harga bahan makanan, seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Tapi Darmin mengaku kenaikan itu lebih tinggi dari perkiraan BI sebelumnya.

Menurut Darmin, beberapa bulan ke depan, laju inflasi masih bergerak ke atas karena kenaikan tarif dasar listrik yang berdampak langsung terhadap inflasi sekitar 0,2 persen. Meski demikian, BI tidak merasa perlu mengubah kebijakan moneternya. Harga-harga bahan makanan yang memicu inflasi diperkirakan akan kembali normal jika pasokan berlimpah.

IQBAL | EKO ARI | FAMEGA SYAVIRA l

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya