Petani Cabai Panen Rejeki

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2010 16:28 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Para petani cabai di pesisir pantai kabupaten Kulon Progo menuai rejeki berlimpah. Harga cabai di pasar tradisional mencapai Rp 30 ribu perkilogramnya. Para petani menjual dengan harga Rp 25 ribu perkilogram kepada para pengepul. Dalam satu kali petik, rata-rata mendapatkan Rp 6 juta hingga Rp 30 juta tergantung pada luas lahan garap.


“Memang saat ini para petani sedang menikmati rejeki yang berlimpah, kelangkaan cabai di beberapa daerah membuat harganya semakin tinggi,” kata Widodo, petani cabai lahan pasir di Kulonprogo, Kamis (24/6).

Ia menyatakan, cabai di pesisir Kulonprogo saat ini dipasok beberapa wilayah. Seperti Jakarta, Jawa Barat, Palembang, Jawa Tengah dan sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Cabai di Kulonprogo dijual dengan sistem lelang yang dilakukan setiap malam. Tiga hari terakhir ini, harga cabai di pasar lelang sudah mencapai Rp 25.000 perkilogram, padahal di hari biasa maksimal hanya Rp 8 ribu saja perkilogram.

Saat ini sekitar 20 ribu petani di pesisir Kulonprogo. Mereka menanam cabai sejak tahun 80 an dengan inovasi mereka sendiri. Lahan yang dulunya puso saat ini menjadi lahan tumpuan para petani sebagai lahan tanam cabai dan palawija.

Widodo mengungkapkan, saat ini persediaan cabai di tingkat petani sudah menipis. Petani cabai di Kulonprogo juga sudah memanen sebagian hasil tanam cabainya untuk memasok kebutuhan cabai di berbagai daerah. Tetapi ada juga pohon cabai yang terserang kutu sehingga tidak menghasilkan panen yang maksimal.

Berbeda dengan paetani cabai, petani bawang merah di Kabupaten Bantul mengalami kesulitan bibit bawang merah. Jika pun ada , harganya sangat mahal. Biasanya hanya Rp 10 ribu per kilogram, kini harganya sangat tinggi mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

“Harga bibit bawang merah sangat tinggi, petani yang menabung bawang merah untuk bibit banyak yang rusak karena lembab,” kata Subagyo, petani bawang merah di Sanden, Bantul.

Ia menjelaskan, kerusakan bibit bawang merah yang ditabung mencapai 50 persen. Jika menabung bawang untuk dijadikan bibit satu ton, maka hanya tinggal setengahnya yang bisa dipaakai untuk pembibitan.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Nanang Suwandi, mengatakan, anomali cuaca yang terjadi mengakibatkan produksi pertanian terganggu. Mulai dari tanaman padi maupun sayur-sayuran.

“Cuaca yang tidak bagus mengakibatkan lahan pertanian memang sedang terpuruk. Tanaman pertanian banyak yang terserang hama seperti jamur, tenggerek batang hingga wereng coklat,” kata dia.



MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

15 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

25 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

37 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya