TEMPO Interaktif, Tokyo - Bank Sentral Eropa akan tetap melanjutkan programnya membeli obligasi hingga pasar stabil. Pembelian obligasi ini bertujuan untuk mengoreksi distorsi pada pasar tertentu, dan bukan kebijakan kuantitatif untuk menambah pasokan dana.
Gubenur Bank Sentral Eropa Ewald Nowotny melihat problematika melemahnya nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat di tengah volatilitas pergerakan nilai tukar. Namun dia berpendapat nilai tukar euro saat ini masih normal.
Kamis pekan lalu Bank Sentral Eropa menjanjikan dana ekstra untuk menjaga likuditas zona euro mengalir hingga akhir tahun, meski program pembelian obligasi menuai kontroversi.
Program tersebut membuat bank sentral membalik strateginya untuk keluar dari kebijakan stimulus. Bulan lalu bank sentral dipaksa membeli obligasi guna membendung perluasan krisis dari surat utang.
Nowotny yang juga Gubernur Bank Sentral Austria mengatakan, program itu tak bermaksud untuk mendorong kenaikan inflasi atau mengurangi independensi bank sentral Eropa.
Akibat krisis utang berkepanjangan di Eropa, pelemahan nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat tahun ini mencapai 16 persen ke nilai terendah dalam empat tahun terakhir. RIEKA RAHADIANA
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.