Konphalindo Membantah Anti-Transgenik

Reporter

Editor

Selasa, 28 Oktober 2003 08:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Konsorsium Nasional untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia (Konphalindo) membantah bahwa mereka anti-tanaman transgenik. Banyak media dianggap keliru menafsirkan LSM-LSM yang menggugat tananaman kapas Transgenik Bollgard (NuCOTN 35B) sebagai pihak yang anti-tanaman transgenik.

“Kami (hanya) mempermasalahkan SK Menteri Pertanian (Mentan) yang melepaskan terbatas kapas transgenik. Tetapi kita meminta pemerintah agar tidak mengintrodusir tanaman hasil transgenik sebelum ada peraturan yang jelas mengenai prosedur transgenik ini dibuat. Selain itu juga agar pemerintah benar-benar menerapkan prinsip kehati-hatian,” kata Ketua Tim Konphalindo untuk masalah Kapas Transgenik, Ida Ronauli, kepada TEMPO di Jakarta, Kamis sore (22/3).

Ia menjelaskan bahwa Indonesia telah menandatangani Protokol Cartagena setahun yang lalu. Dengan penandatanganan itu berarti Indonesia telah mengambil sikap untuk berhati-hati dalam masalah tanaman transgenik. Selain itu, pemerintah harus menjabarkan Protokol Cartagena itu ke dalam produk hukum nasional yang mengatur keamanan hayati. Saat ini perangkat hukum itu belum ada. “Sebelum ada aturan main yang jelas mengenai bagaimana prosedur introdusir tanaman trangenik ini, maka kita menginginkan masalah pelepasan terbatas kapas transgenik ini dihentikan,” kata dia.

Dalam kasus pelepasan terbatas kapas transgenik di Sulawesi Selatan, menurut Ida, banyak sekali hal yang tidak dilakukan pemerintah. Misalnya sampai saat ini AMDAL untuk pelepasan tersebut tidak pernah dilakukan.

Selain itu, masalah uji coba multilokasi, dalam pertemuan tanggal 21 November 2000 yang diadakan Balitbang Pertanian, yang menghadirkan tiga pembahas (dari Komphalindo, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, dan Penelitian Tanaman Serat), direkomendasikan agar uji coba multilokasi itu diulang. Namun, sampai saat ini hal itu tidak dilakukan. Padahal tujuannya adalah agar hasilnya lebih dapat dipertanggungjawabkan, karena akan dilakukan oleh tim yang lebih independen.

Selain itu juga, Ida menjelaskan salah satu indikasi dari tidak transparannya pemerintah atas masalah kapas transgenik ini, terlihat pada saat kedatangan 40 ton benih kapas transgenik ke Indonesia pada 15 Maret lalu langsung dari Afrika Selatan ke Makassar. Ketika sampai di Makassar, alat angkut yang digunakan dipasangi tulisan beras Dolog dan melibatkan aparat keamanan untuk mengawal.

Advertising
Advertising

Selain itu juga benih asal Afrika Selatan tersebut dicurigai tidak melalui proses karantina terlebih dahulu, dugaan ini muncul karena benih tersebut datang Kamis, padahal benih itu baru berangkat ke sana hari Senin. “Mengingat waktu yang sangat singkat, ini tidak mungkin melalui karantina,” kata dia. Ia menjelaskan juga bahwa benih Kapas Transgenik itu pertama kali datang ke Indonesia itu pada tahun 1998 yang berasal dari Australia, pada tahap awal ini dilakukan proses karantina terlebih dahulu. (Dedet Hardiansyah)

Berita terkait

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

5 menit lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Chico Wardoyo Menang, Indonesia vs Thailand Berakhir 4-1

8 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Chico Wardoyo Menang, Indonesia vs Thailand Berakhir 4-1

Chico Aura Dwi Wardoyo menggenapi kemenangan Indonesia 4-1 atas Thailand pada fase grup C Piala Thomas 2024. Indonesia lolos ke perempat final.

Baca Selengkapnya

Kata Jonatan Christie Usai Menang Susah Payah Lawan Wakil Thailand di Piala Thomas 2024

17 menit lalu

Kata Jonatan Christie Usai Menang Susah Payah Lawan Wakil Thailand di Piala Thomas 2024

Jonatan Christie menyumbang poin kedua untuk Indonesia pada laga menghadapi Thailand di Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

18 menit lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

21 menit lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

21 menit lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

23 menit lalu

Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.

Baca Selengkapnya

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

29 menit lalu

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

Crazy rich Surabaya, Budi Said, ditetapkan sebagai tersangka korupsi jual beli emas Antam oleh Kejaksaan Agung

Baca Selengkapnya

Festival Hammersonic Digelar 4-5 Mei 2024, Siapa Sosok Pendiri Panggung Musik Metal Itu?

30 menit lalu

Festival Hammersonic Digelar 4-5 Mei 2024, Siapa Sosok Pendiri Panggung Musik Metal Itu?

Hammersonic Festival telah berevolusi menjadi festival musik metal terbesar dan paling ditunggu-tunggu di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemda yang Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

30 menit lalu

Daftar Pemda yang Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Animo masyarakat untuk menonton semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia dan Uzbekistan sangat tinggi.

Baca Selengkapnya