Target 50 ribu pelanggan itu sudah termasuk pelanggan baru dari Tangan di Atas, komunitas bagi para wirausahawan. "Sekitar enam ribu pengguna disumbangkan oleh Tangan di Atas," kata General Manager Trading and Industrial Park Telkom, Ace, usai peluncuran perdana Bonastoco di Jakarta, Rabu (2/6).
Sasaran pasar Bonastoco memang usahawan, terutama kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah, yang ingin mengelola bisnis berbasis teknologi. "Jejaring sosial kini sudah menjadi biasa. Sekarang trennya di dunia bisnis. Pengguna enggak mau pusing. Enggak harus punya sumber daya IT, tetapi bisa menggunakan perangkat ERP (Enterprise Resources Planning)," katanya.
Melalui aplikasi Bonastoco pengguna dapat melihat laporan operasional, seperti penjualan dan persediaan di setiap cabang cukup menggunakan telepon seluler atau laptop di mana pun. "Bertemu mitra bsinis juga bisa menggunakan platform yang ada," ujar dia.
Kemudahan proses berbisnis menggunakan layanan ERP diamini oleh Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki. Dalam acara yang sama, ia berharap pengusaha UMKM bisa menggunakan aplikasi ERP dalam proses bisnisnya.
"Peluang bisnis segmen UMKM tertentu akan semakin besar jika melakukan bisnis dengan menggunakan teknologi informasi," kata Untung kepada Tempo.
Untung memperkirakan, yang akan sangat membutuhkan aplikasi sejenis Bonastoco adalah UMKM yang memiliki outlet lebih dari satu. "Retail seperti yang ada di Tanah Abang itu akan sangat membutuhkan jejaring seperti Bonastoco untuk mengontrol usahanya. Karena lebih praktis," ujarnya.
Saat ini, ada lebih dari 51 juta unit UMKM di Indonesia yang mampu menyerap 90,98 juta tenaga kerja, atau 97,04 persen dari total angkatan kerja. Adapun kontribusi UMKM terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) tahun lalu sebesar 55,56 persen dari total PDB.
ISMA SAVITRI | ADISTI DINI INDRESWARI