Harga Minyak Dunia Turun  

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Mei 2010 06:00 WIB

sxc.hu
TEMPO Interaktif, Jakarta -Harga minyak jatuh pada Kamis lalu (13/5), akibat tekanan dari penguatan dolar dan meningkatnya cadangan di Amerika Serikat, negara yang memiliki konsumen energi terbesar di dunia.

Menurut Channel News Asia dalam pemberitaannya Jumat (14/5) ini, minyak mentah light sweet, kontrak utama New York, pengirimannya untuk Juni turun 1,25 dolar Amerika, dari 74,40 dolar Amerika per barel menjadi 73,62 dolar Amerika, tingkat terendah dalam tiga bulan.

Minyak mentah Laut Utara Brent di London untuk Juni turun 1,09 dolar menjadi 80,11 dolar Amerika. Mata uang tunggal Eropa turun drastis terhadap dollar Amerika pada Kamis karena para pedagang mencari tempat berlindung yang aman di mata uang Amerika Serikat dalam menghadapi hutang zona Eropa dan kekhawatiran kurangnya defisit.

Unit Zona Eropa tenggelam bersama di titik terendah 1,254 dollar Amerika, tidak jauh dari titik terendah dalam 14 bulan yakni 1,2529 yang turun pada satu minggu lalu. “Walaupun melemah, Euro masih memiliki harga yang berbobot,” ujar VTB analis keuangan, Andrey Kryuchenkov.

Kekhawatiran tentang bagaimana paket penyelamatan akan dilakukan, namun euforia awal dipotong pendek di atas kesepakatan. Uang kertas yang lebih kuat membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dollar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang yang lebih lemah.

Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional setuju, selama akhir pekan memberikan dana 750 milliar Euro untuk menyelamatkan krisis Yunani dan anggota Zona Eropa lainnya yang bermasalah.

Bagaimanapun juga, kekhawatiran tentang bagaimana paket penyelamatan akan dilakukan, memotong euforia atas perjanjian itu. Faktor lain yang mendorong turunnya harga minyak pada Kamis lalu adalah meningkatnya cadangan energi di Amerika, mengindikasikan melemahnya permintaan di negara ekonomi terbesar dunia, yang pulih dari resesi.

Departemen Energi Amerika Serikat mengatakan pada Rabu, bahwa cadangan minyak mentah meningkat 1,9 juta barel minggu lalu, dua kali lebih tinggi daripada yang diramalkan analis. Cadangan pada daerah kunci, Cushing, Oklahome, di akhir meningkat hingga tercatat 37 juta barel dari 36,2 juta di minggu sebelumnya.

Pada Rabu, Badan Energi Internasional memangkas proyeksi untuk permintaan minyak dunia tahun ini dalam menghadapi tekanan keuangan publik di Eropa dan tempat lain yang dapat menggagalkan pemulihan global dari resesi.

Permintaan minyak dunia diproyeksikan mencapai 86,4 juta barel per hari tahun ini, naik 1,9 persen dari tahun 2009 tetapi 220.000 barel per hari di bawah perkiraan IEA sebelumnya. "Stok semakin besar, permintaan tidak kembali sebagaimana yang diharapkan," kata Mike Fitzptarick, wakil presiden MF Global.


"Yang paling bisa dikatakan adalah sentimen telah berayun kembali ke arah skeptisisme bahwa yang giat, pemulihan berkelanjutan sedang berlangsung," katanya. "Melihat ke belakang, atau ke masa depan, dapat mengidentifikasi apakah hari ini sebagai awal dari kesadaran spiral deflasi yang panjang telah dimulai," tutur Mike

MUTIA RESTY / CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

5 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

12 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

13 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

13 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya