Awas, Inflasi Tahun Ini Bisa Membengkak!

Reporter

Editor

Minggu, 14 Maret 2010 22:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Inflasi tahun ini diperkirakan bisa lebih tinggi dibanding perkiraan pemerintah yang mematok angka 5,7 persen. Kepala Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk, Winang Budoyo, mengatakan inflasi bakal menembus kisaran 6,3 persen atau lebih tinggi 0,6 persen dibanding prediksi pemerintah. Kenaikan inflasi dipicu rencana kenaikan harga yang diatur pemerintah.

Winang mengatakan, pemerintah hanya memperhitungkan kenaikan harga komoditas dan dampak badai El Nino untuk menetapkan inflasi 5,7 persen. Padahal harga gas dan tarif dasar listrik bakal naik mulai pertengahan tahun ini. "Karena itu, perkiraan kami inflasi lebih tinggi," kata Winang di Jakarta pekan lalu.

Tapi ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan dan Helmi Arman, mengatakan tarif dasar listrik hanya memberi kontribusi 0,3-0,5 persen terhadap inflasi. "Sehingga perkiraan inflasi pemerintah 5,7 persen tidak jauh dari sasaran," kata Helmi dan Anton. Apalagi kenaikan tarif dasar listrik itu konsisten dengan perkiraan inflasi BI pada kisaran 4-6 persen.

Berdasarkan penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010, pemerintah akan membatasi pemberian subsidi listrik hingga Juni 2010. Tarif dasar listrik direncanakan naik pada Juli nanti.

Hingga kini pemerintah belum memerinci besaran kenaikan tarif listrik. Deputi Industri dan Perdagangan beserta Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara serta pelaku industri pekan lalu menggelar pembahasan dampak kenaikan listrik pada sektor industri. Ketiga pemangku kepentingan sepakat menginventarisasi sektor industri yang terkena dampak kenaikan dan mencari solusinya.

Untuk mengakomodasi pendanaan subsidi, pemerintah merevisi kebijakan fiskal menjadi Rp 131,9 triliun atau setara 2,1 persen produk domestik bruto dalam RAPBN 2010. Subsidi juga naik menjadi Rp 42 triliun karena sebagian besar untuk subsidi bahan bakar minyak guna mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia.

Menurut Winang, kenaikan belanja pemerintah terjadi di sektor infrastruktur dan pendidikan. Karena itu, pemerintah tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan 5,5 persen. "Ini mendekati perkiraan kami sebesar 5,8 persen," kata dia.

Perihal sumber pendanaan, dia mengatakan pemerintah bisa mengandalkan pasar domestik karena tingginya permintaan dalam negeri atas surat berharga negara. Penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto sebesar 4 persen tahun ini memberi pemerintah ruang meminjam lebih banyak dari dalam dan luar negeri.|

RIEKA RAHADIANA | PUTI NOVIYANDA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

2 Maret 2024

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya