Lima Tahun Lagi Indonesia Bebas dari Pencuri Ikan  

Reporter

Editor

Kamis, 11 Februari 2010 17:02 WIB

Sejumlah nelayan memikul ikan tongkol hasil tangkapan di pantai Panarukan, Situbondo, Jawa Timur (25/7). Ikan tongkol tersebut dijual dengan harga Rp.8000/Kg. Foto: ANTARA/Seno S.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso, optimistis Indonesia bisa bebas dari pencurian ikan dari kapal asing pada 2015. “Jika illegal fishing sudah tidak ada, hasil tangkapan ikan nelayan Indonesia bisa meningkat 20-30 persen,” katanya di Jakarta, Rabu (10/2) malam.

Aji menambahkan, untuk merealisasi target itu akan dilakukan perbaikan strategi operasi, inovasi, dan teknologi. Saat ini terdapat 24 kapal pengawas yang beroperasi mengawasi sumber daya laut dan perikanan di seluruh Indonesia. Tahun ini armada kapal pengawas akan ditambah dengan Lagoon 500 berjenis catamaran. “Rencananya pada 2012 akan ditambah empat armada lagi,” katanya.

Aji menambahkan, pada tahun ini pula pihaknya akan mengujicobakan teknologi air surveillance lewat pesawat pengintai yang akan mengamati perairan Indonesia dan memberi sinyal kepada kapal pengawas perikanan untuk beroperasi. Uji coba akan menggunakan satu pesawat pengintai untuk tiga kawasan operasi, bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara. “Jika APBN-P disetujui, kami akan menguji coba pada 2010,” ucapnya.

Selain itu, saat ini juga sedang berjalan proses hukum atas kapal-kapal eks pencuri ikan dari Cina. Jika proses hukum cepat selesai, pihaknya akan memulai proses modifikasi dari kapal penangkap ikan menjadi kapal pengawas. “Semoga di 2012 armada kita akan bertambah 4-5 unit dari kapal-kapal ini,” tutur dia.

Pengawasan IUU (Illegal, Unreported and Unregulated) Fishing juga akan dibantu dengan radar. Indonesia Sea Radar (ISRA) buatan LIPI akan dipasang di pulau-pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Laut. “Jadi nanti kapal pengawas tidak sekadar operasi gergaji tunggu ombak saja,” ucap dia. Selain radar, satelit cuaca juga akan digunakan untuk membantu pengawasan sumber daya laut dan perikanan.

Menurut Samson Hutagalung, Kapten Kapal Hiu Macan 01 dari Pangkalan Indonesia Bagian Timur, idealnya operasi pengawasan sumber daya laut dan perikanan Indonesia membutuhkan 80 hingga 90 kapal untuk mengawasi keseluruhan perairan di wilayah Indonesia. Tapi keterbatasan dana memaksa pengawasan perikanan harus menggunakan strategi lain.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

24 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya