Bunga Pinjaman Turun Tergantung Bunga Deposito

Reporter

Editor

Minggu, 7 Februari 2010 16:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penurunan suku bunga pinjaman perbankan dapat terjadi jika Bank Indonesia menerapkan kebijakan penurunan suku bunga deposito serentak terhadap perbankan di Indonesia. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) memang akan mempengaruhi penerimaan bank, namun penetapan suku bunga pinjaman ditentukan biaya yang dikeluarkan oleh bank sehingga hal itu tidak berkaitan.

Demikian dikatakan Bien Subiantoro, Direktur Treasury dan Internasional PT Bank Negara Indonesia (BNI) yang dihubungi Tempo, Ahad (7/2). Menurut dia, komponen penentu suku bunga pinjaman perbankan adalah cost of fund, biaya oprasional, risk premium, dan penentuan besarnya margin bank. "BI Rate merupakan subsitusi yang diberikan Bank Indonesia terhadap perbankan karena memilih untuk membeli surat berharga daripada memberikan kredit pada sektor riil," ujar dia.

Cost of fund atau biaya dari penyimpanan dana nasabah perbankan mempengaruhi besarnya suku bunga pinjaman sebesar 5 hingga 6 persen. Terdiri atas pembayaran suku bunga tabungan, deposito, dan giro. Biaya oprasional perbankan mempengaruhi 2 hingga 5 persen dari bunga pinjaman. "Jika bank tersebut agresif dalam marketing seperti pemberian undian-undian maka biaya oprasionalnya pun semakin besar," ucap Bien.

Risk Premium atau penentuan besarnya risiko yang dihadapi perbankan dianalisis dengan dua tahap yaitu risiko pada industri dan risiko pada perusahaan. Dalam persaiangan pasar bebas ASEAN-Cina saat ini, sektor tekstil memiliki risiko terbesar. Risk premium ini mempengaruhi besarnya suku bunga pinjaman sebanyak 1 hingga 7 persen. "BNI menggunakan analisis risk rating customer dan industri untuk menghindari risiko NPL (kredit bermasalah)," ucap Bien.

Terakhir adalah penentuan besarnya margin yang diinginkan bank tersebut. Margin menentukan 1 hingga 2 persen dari suku bunga pinjaman perbankan. BNI menetapkan bunga pinjaman 9 hingga 14 persen sejak Desember 2010. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak membuat bank ini menurunkan serta merta suku bunga pinjamannya dalam waktu dekat.

RENNY FITRIA SARI

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

20 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya