Harga Beras Segera Kembali Normal

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 14:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menjamin harga beras akan normal lagi dalam minggu-minggu ini. "Mudah-mudahan minggu depan sudah turun, paling lambat akhir Januari," kata Menteri Pertanian Suswono di sela kunjungan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (21/1). Suswono menjelaskan pantauan di pasar induk menunjukkan suplai beras lancar.

Kenaikan harga dipicu faktor psikologis pedagang yang memanfaatkan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) dengan ikut menaikkan harga beras. "Kedua karena masalah distribusi yang agak terganggu karena cuaca, dan ketiga karena faktor musim tanam yang agak terlambat," ujarnya.

Musim panen padi yang seharusnya mulai Januari ini terlambat antara satu sampai 1,5 bulan karena musim tanam yang mundur. Sehingga musim panen baru dimulai Februari, dan diperkirakan mencapai puncak pada April.

Menurut Suswono tren produksi beras juga tidak perlu dikuatirkan. Pada 2009 produksi beras lebih dari 63 juta ton dan sampai saat ini diperkirakan masih ada surplus sebesar tiga ton. "Makanya kita sudah mulai ekspor untuk beras khusus seperti organik," ucapnya.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pemerintah akan mempercepat pendistribusian beras miskin (raskin) sebagai strategi menekan kenaikan harga. "Tapi tergantung pemda ini. Kita sudah minta pemda dan Kepala Divre (Divisi Regional) untuk salurkan raskin," ujarnya.

Saat ini, menurut Soetarto, raskin sudah tersalur 20 persen dari total rencana penyaluran`2010 sebesar 262.320 ton. Raskin sudah disalurkan ke 18 propinsi seperti Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Jika harga beras tetap tinggi maka cadangan beras pemerintah yang ada di Bulog akan dikeluarkan dengan izin pemerintah. Saat ini pemerintah memiliki cadangan beras 500.000 ton. Sementara stok beras di Bulog lebih dari 1,1 juta ton. Artinya total cadangan beras saat ini hampir 1,2 juta ton.

Harga rata-rata beras secara nasional mengalami kenaikan 7,7 persen dari Rp 6.145 menjadi Rp 6.250. Kenaikan tertinggi di atas toleransi 15 persen terjadi di Mataram (31,13 persen), Jayapura (22,31 persen), Palembang (16,74 persen) dan Banten (15,41 persen).

Selama pemantauan di Cipinang menteri juga menemukan tindakan pengoplosan beras. Namun Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan kebijakan pencampuran beras sudah diizinkan sejak dua atau tiga tahun lalu.
"Boleh saja asal sesuai standar," ujarnya.

Beras campur ini juga diharapkan dapat membantu menekan harga, namun setelah musim panen diharapkan tidak ada lagi. Soal kualitas, menurut dia, akan terlihat dari harganya.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.

Baca Selengkapnya

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.

Baca Selengkapnya

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.

Baca Selengkapnya

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.

Baca Selengkapnya