Batik Cina Bikin Jeri Pasar Tradisional

Reporter

Editor

Jumat, 8 Januari 2010 17:27 WIB

TEMPO Interaktif, Surakarta - Produk tekstil dan garmen asal Cina, termasuk batik Cina, diperkirakan bakal menguasai pasar tekstil dan garmen di dalam negeri. Hal tersebut sebagai akibat diberlakukannya perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Cina yang berlaku sejak awal tahun ini.

"Produk tekstil Cina sudah masuk ke pasar tradisional sejak lama," kata Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Surakarta, Djoko Santosa, di Surakarta, Jumat (8/1). Bahkan, produk tersebut juga telah memasuki Pasar Klewer, salah satu pusat tekstil terbesar di Pulau Jawa.

Djoko menyebutkan, indikasi serbuan produk tekstil dari Cina tersebut sebenarnya sudah terlihat sejak lama. "Terlihat dari banyaknya produk-produk dengan harga sangat murah di Pasar Klewer," tutur dia. Produk-produk tersebut memiliki harga lebih murah daripada produk lokal dengan selisih hingga 15 persen.

Ia khawatir, produsen tekstil serta garmen lokal akan gulung tikar jika kondisi tersebut tetap berlanjut. "Terus terang kita belum siap untuk menghadapi pasar bebas," tutur dia. Sebelumnya, asosiasi pengusaha tekstil sebenarnya sudah meminta agar pelaksanaan perjanjian tersebut ditunda. Namun tidak berhasil.

Para pedagang di Pasar Klewer justru tidak tahu menahu asal muasal produk yang dijualnya. "Sebab kebanyakan pedagang mendapatkan barang dari pemasok dalam bentuk pakaian jadi," ucap Sudarmadi, salah seorang pedagang.

Ia menjelaskan, kemungkinan produk tekstil asal Cina justru mengalir melalui para produsen batik dan garmen yang ada di beberapa kota, termasuk Surakarta, Yogyakarta, dan Pekalongan. Dari produsen tersebut, baru kain yang telah menjadi pakaian tersebut dijual melalui para pedagang di Pasar Klewer. "Jadi kita sudah tidak tahu jika yang dijual berbahan baku dari Cina,"

Namun ia yakin, pedagang di Klewer enggan menjual pakaian jadi asal Cina, meskipun harga lebih murah. Sebab, selama ini produk dari negeri tersebut dikenal memiliki kualitas yang rendah. "Takut kehilangan pelanggan," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

10 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

10 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

18 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

25 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya