Industri Otomotif Masih Tertarik Investasi di Indonesia

Reporter

Editor

Selasa, 14 Oktober 2003 10:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hyundai dan KIA dalam waktu dekat akan membangun pabriknya di Indonesia.

Industri otomotif dunia yang selama ini lebih memilih Tahailand sebagai base produksi mereka di Asia Tenggara, ternyata masih membuka peluang untuk membuka pabrik perakitannya di Indonesia. Saya harap Hyundai dan KIA dalam waktu dekat akan buka di Indonesia, ujar Bambang Trisulo, ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia kepada Tempo News Room di hotel Crown, (3/7).

Hyundai sendiri memang akan meluaskan area pabriknya yang berada di Bekasi. Semula hanya 8 hektar sekarang berkembang jadi 13 hektar, ujar Ageyani Malano, Head Corporate Communications PT Hyundai Mobil Indonesia. Sehingga kapasitas produksi juga berkembang menjadi 27.000 unit mobil/tahun.

Dalam diskusi otomotif para pejabat ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) bersama pemimpin redaksi Tempo Bamang Harymurti beberapa waktu lalu, juga terungkap rencana dari beberapa merek otomotif yang akan membuka di Indonesia agar dapat meningkatkan persaingan di era AFTA.

Pabrikan otomotif asal Jerman, VolksWagen, saat ini berencana untuk membangun pabrik di Indonesia atau di Malaysia. Sekarang masih di bicarakan, kita doakan saja semoga di Indonesia, kata Wenda Wonoseputro, President Director PT Car And Cars Indonesia, yang merupakan ATPM VW di Indonesia.

Menurut Wenda, rencana pembukaan pabrik VW di Indonesia atau Malaysia diperkirakan sekitar tahun 2005. Namun saat ini masih dikaji pemilihan lokasi antara di Indonesia atau di Malaysia. VW sendiri, tambah Wenda, kurang tertarik membuka investasi di Tahiland karena persaingan yang sudah ketat disana.

Advertising
Advertising

Pihak Peugeot juga mempunyai rencana untuk membuka pabrik otomotifnya di Indonesia. Indonesia akan dijadikan Base industri Peugeot 206, ujar Mukiat Sutikno, Planning & Communication Head PT Astra France Motor. Sedangkan untuk Peugeot 307 dibangun di Malaysia.

Sedangkan Nissan, akan menjadikan Indonesia sebagai pusat Industri untuk kendaraan-kendaraan Nissan jenis SUV. Untuk sedan dipusatkan di Filipina, kata Agus Tulastyo. Hal ini, menurut Agus, untuk lebih meningkatkan efisiensi produksi terlebih dalam persaingan era Afta dan meningkatnya penjualan Nissan di Indonesia yang meningkat secara signifikan.

Namun baik VolksWagen, Peugeot maupun Nissa mengatakan kendala yang dihadapi Indonesia adalah kepastian hukum yang masih lemah di Indonesia dan ketsabilan politik serta ekonomi. Kalau mereka lihat CNN, di Indonesia terjadi apa-apa, mereka langsung telepon kita disini (Jakarta), kata Mukiat.

Dalam persaingan untuk menarik investasi bidang otomotif, saat ini Indonesia masih bersaing ketat dengan Thailand selain dengan Malaysia dan Filiphina. Merek-merek otomotif dunia sekarang sudah banyak yang memiliki pabrik perakitan di Tahiland seperti Toyota, BMW, Honda, Ford, Mazda, Misubishi sehingga Tahiland dijuliki Detroit of Asia.

Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa pabrik perakitan seperti Toyota untuk mobil Soluna, Kijang dan Camry. Honda juga merakit Honda Stream di Indonesia. Sedangkan BMW mempunyai perakitan untuk sedan seri 3-nya. Merek-merek lain yang memiliki perakitan di dalam negeri antar lain Isuzu, Suzuki.

Menghadapi kenyataan ini, Bambang Trisulo mengatakan bahwa Tahiland bisa lebih unggul dalam investasi otomotif karena sejarah yang dimiliki Thailand sendiri. Thailand punya kedekatan dengan negara-negara barat seperti Amerika, kata Bambang. Selain itu kesetabilan politik dan ekonomi yang lebih kuat, juga menjadi pertimbangan bagi para Investor.

(Priandono Kusumo-TNR)

Berita terkait

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

13 detik lalu

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

3 menit lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

4 menit lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Persib Bandung vs Bali United, Stefano Cugurra Minta Para Pemain Waspada

7 menit lalu

Persib Bandung vs Bali United, Stefano Cugurra Minta Para Pemain Waspada

Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengingatkan para pemain untuk mewaspadai semua pemain Persib Bandung di Championship Series Liga 1.

Baca Selengkapnya

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

9 menit lalu

Intrik di Rumah Bordil, Sinopsis dan Daftar Pemeran dalam Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar

Serial India Heeramandi: The Diamond Bazaar yang sudah tayang di Netflix memiliki alur kompleks dan menampilkan aktor serta aktris ternama.

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

19 menit lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Tutup Putaran Pertama dengan Kemenangan, Kalahkan Sukun Badak

22 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Tutup Putaran Pertama dengan Kemenangan, Kalahkan Sukun Badak

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank menutup putaran pertama Proliga 2024 dengan kemenangan atas Kudus Sukun Badak.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

52 menit lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang 2023

56 menit lalu

Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang 2023

Tahun 2023 merupakan momentum penting bagi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam meneguhkan posisinya sebagai produsen minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

59 menit lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya