Bekas Menteri Akui Dana BUMN di Century

Reporter

Editor

Senin, 7 Desember 2009 22:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil mengakui adanya penempatan dana sejumlah BUMN di Bank Century. "Itu terjadi tanpa sepengetahuan saya," kata Sofyan di Jakarta, Senin (7/12). BUMN yang diduga menaruh dananya antara lain PT Jamsostek dan PT Telkom.

Selain itu, Sofyan mengaku pernah mendengar Bank Mandiri juga menempatkan dananya di Century. Tapi dana ini ditarik jauh sebelum Century dinyatakan kalah kliring pada Oktober 2008. Sofyan mengatakan tidak tahu tujuan penempatan dana beberapa perusahaan negara di bank tersebut.

Menurut dia, dana BUMN di Century sekitar Rp 300 miliar. Jumlah ini dinilai tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan total kredit BUMN, sehingga jika Century ditutup tidak akan berpengaruh signifikan. Sofyan juga mengakui adanya surat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang mengimbau perusahaan pelat merah menempatkan dananya di Bank Century. "Saya katakan kalau Century bagus, penempatan dana business to business," katanya.

Menanggapi surat LPS, Deputi Perbankan dan Jasa Keuangan BUMN Parikesit Suprapto memanggil beberapa BUMN untuk menjelaskan surat LPS. Tapi dia memastikan saat ini sudah tidak ada dana perusahaan negara yang tersangkut di Bank Century, sebab sudah ditarik setelah bank ini diselamatkan. "Ini kan aneh, setelah ditalangi kok malah ditarik," katanya.

Menurut Sofyan, yang merangkap Menteri Keuangan ad-interim saat Bank Century kalah kliring, situasi saat itu memang diselimuti ketegangan karena khawatir krisis keuangan 1998 terulang. Namun, dia tidak bisa menghadiri rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan karena harus berangkat ke Medan. "Kalau saya ikut rapat, saya akan mendorong keputusan penyelamatan," katanya.

Dia menyarankan investigasi penyelamatan Bank Century harus dipilah sejak bank ini sebelum diambil alih LPS dan sesudah diambil alih pemerintah. Dia juga meminta perlu dicari adanya kemungkinan penumpang gelap dari kebijakan bailout bank ini. "Dalam kondisi normal, seharusnya Century sudah masuk KSSK," kata Sofyan. Karena, bank ini sudah kesulitan likuiditas sejak lama.

Kepala ekonom Bank Mandiri, Mirza Adityaswara, mengatakan investigasi kasus Century harus dipilih antara sebelum bank ini diambil alih LPS dan sesudahnya. Badan Pemeriksa Keuangan juga diminta mengaudit kelemahan pengawasan Bank Indonesia dan adanya dana ke pihak terkait setelah Century dikuasai LPS.

Menurut Mirza, Robert Tantular sebagai salah satu pemilik Century merupakan bankir bermasalah. Tidak menutup kemungkinan pembukuan Century tak beres sehingga pengawas BI tertipu. Pengawas yang kurang jeli ketika bank itu masuk ke pengawasan khusus juga akan tertipu. Apalagi aset-aset Century yang tak berkualitas baru diketahui ketika banyak rekening macet.

Dengan kondisi seperti ini, kata Mirza, pembengkakan dana talangan hingga Rp 6,7 triliun wajar terjadi. Selain karena informasi Bank Indonesia tidak utuh, perhitungan dan rekapitulasi dilakukan dalam kondisi panik.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

BPR Pasar Bhakti Sidoarjo Dilikuidasi, LPS Siap Bayar Klaim Simpanan Nasabah

17 Februari 2024

BPR Pasar Bhakti Sidoarjo Dilikuidasi, LPS Siap Bayar Klaim Simpanan Nasabah

LPS akan memastikan simpanan nasabah BPR Pasar Bhakti Sidoarjo dapat dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga 12 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

3 Februari 2023

Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 2 Februari 2023 dimulai dari teguran Presiden Jokowi ke Luhut soal Event F1 Powerboat.

Baca Selengkapnya

Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

2 Februari 2023

Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

Sofyan Djalil ditunjuk jadi Komisaris Utama Ancol yang baru. Apa saja tugas berat yang harus dihadapi mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang ini?

Baca Selengkapnya

Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

2 Februari 2023

Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

Tom Lembong mengatakan perombakan susunan dewan komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

2 Februari 2023

Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil resmi menjabat Komisaris Utama (Komisaris Independen) Ancol per 1 Februari 2023. Berikut perjalanan kariernya.

Baca Selengkapnya

Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

1 Februari 2023

Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), menggantikan Thomas Lembong.

Baca Selengkapnya

7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

19 Juni 2022

7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

Selama 8 tahun pemerintahannya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet terakhir Rabu,15 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

15 Juni 2022

Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan akan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di lembaga yang dipimpinnya.

Baca Selengkapnya