Sri Mulyani: Krisis Global Ikut Pengaruhi Penanganan Century  

Reporter

Editor

Selasa, 24 November 2009 20:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan yang juga mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan penanganan Bank Century dilatarbelakangi kondisi perekonomian global menjelang akhir 2008 yang semakin tertekan.

“Gangguan pada sistem perbankan berpotensi riil menciptakan perburukan situasi dan menciptakan instabilitas yang signifikan,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/11).

Dia memaparkan, pada kuartal III-2008, pasar keuangan mengalami tekanan dalam menghadapi berita negatif soal perekonomian global setelah jatuhnya lembaga-lemabaga keuangan besar Amerika Serikat seperti Lehman Brothers dan American International Group (AIG).

Indeks pasar modal dunia mengalami penurunan sangat tajam. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia merosot dari posisi Januari 2008 sebesar 2.830 menjadi 1.155 pada November 2008. Penurunan yang lebih dari 50 persen ini menyebabkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan beberapa kali melakukan suspensi.

“Bahkan kalau diingat kami melakukan beberapa kali meeting untuk melakukan relaksasi peraturan baik di BI maupun di pasar modal,” ujarnya. Bahkan ketika itu, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pemerintah bisa menggunakan dana investasi untuk membeli saham-saham yang jatuh.

Pada saat itu juga pasar surat utang negara, terutama sukuk atau obligasi syariah, mengalami tekanan yang sangat hebat. Yield (imbal hasil) meningkat dari rata-rata 10 persen pada masa sebelum krisis menjadi 17,1 persen ketika krisis.

Padahal, dari perhitungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, setiap satu persen kenaikan yield itu menambah beban negara sebesar Rp 1,4 triliun. “Jadi kenaikan 7 persen menyebabkan beban kita melonjak lebih dari Rp 8 triliun,” katanya.

Tak hanya itu, pada 2008 risiko gagal bayar kredit Indonesia meningkat tajam dari 250 basis point menjadi lebih dari 1.000 basis point, terutama pasca masalah yang membelit Bank Indover.

Di sektor perbankan dan keuangan, gangguan likuiditas di pasar karena peningkatan likuiditas premium dalam perdagangan di pasar saham telah menyebabkan pelarian modal asing. Cadangan devisa pun menyusun dari posisi mendekati US$ 60 miliar menjadi hanya US$ 51 miliar.

Volatilitas rupiah terjadi tiap hari hingga mengalami depresiasi 30 persen dari 9.800 per dolar AS menjadi 12.100 per dolar AS pada akhir 2008. “Ini menunjukkan potensi memori krisis. Baik pasar modal, pasar uang, dan semuanya menunjukkan potensi kepanikan akibat krisis keuangan. Indonesia dinilai sebagai negera berisiko (country risk) sangat tinggi,” kata Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan lagi, negara-negara G-20 pun sepakat bertemu. Tujuannya sangat jelas, kata dia. “Untuk mengembalikan kepercayaan. Karena kepercayaan pada hari-hari itu menjadi barang yang langka dan mahal.”

Pertimbangan itulah, menurut Sri, yang menjadi latar belakang Komite Stabilitas menjadikan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Keputusan bukan hanya terfokus pada Bank Century, melainkan juga untuk menyelamatkan perbankan dan perekonomian nasional. “Kami anggap semua fakta itu adalah dasar yang kuat untuk membuat kebijakan,” tutur Sri Mulyani.

AGOENG WIJAYA | REZA MAULANA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

2 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya