Bank Diminta Berikan Keringanan Bagi Industri Rumahan

Reporter

Editor

Minggu, 22 November 2009 09:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Himpunan Pengusaha Muda Indonesia menyarankan pemerintah dan lembaga keuangan memberikan keringanan permodalan bagi industri rumah tangga atau industri kecil menengah.

Pasalnya, industri itu mulai morat-marit akibat krisis listrik sebulan terakhir. “Berdasarkan keluhan yang masuk ke asosiasi, arus kas industri rumahan dan industri kecil menengah rata-rata sudah negatif, kerugian triliunan rupiah ada di depan mata,” ujar Ketua Umum Himpunan, Erwin Aksa dalam siaran pers Minggu (22/11).

Selain biaya modal yang tinggi, industri kecil juga menderita kehilangan pasar utamanya yang berorientasi ekspor. Himpunan memantau, pemadaman listrik menyebabkan kegiatan produksi industri kecil berhenti total.

Diawali distribusi yang terlambat, hingga hilangnya kepercayaan pasar di luar negeri. Pemadaman listrik membuat industri rumah tangga mengeluarkan biaya operasional tambahan berupa lembur para pekerja, untuk menggantikan hari saat
pemadaman terjadi.

“Keringanan dapat berupa pengurangan bunga pinjaman atau penundaan pembayaran angsuran kredit,” kata Erwin. Menurutnya, Bank perlu merestrukturisasi kredit industri rumahan, terutama bagi debitor yang merugi akibat kehilangan setrum.

“Soalnya, kerugian itu lebih disebabkan faktor eksternal, yaitu kelalaian pemerintah dalam menyediakan energi listrik, bukan salah kelola,” ujar Erwin.

Restrukturisasi, lanjut Erwin, akan meringankan biaya modal (capital cost), yang selama ini memang sudah sangat memberatkan pelaku usaha. Di sisi lain, perbankan dapat menyelamatkan nasabah potensial mereka. “Sangat disayangkan kalau nanti nasabah-nasabah potensial itu di blacklist oleh perbankan,” ujar Erwin.

Bantuan ini bisa dipelopori bank-bank pelat merah. Sekretaris Jenderal Himpunan, M Ridwan Mustofa meminta bank negara mempelopori restrukturisasi kredit industri rumahan itu. “Kapasitas bank BUMN sangat kuat untuk merestrukturisasi. Apalagi sebagian besar pasar industri kecil menengah dan UKM dikuasai bank BUMN,” katanya.

Menurutnya bank negara harus jadi pihak yang berpihak pada usaha kecil-menengah, terutama dengan pemberian dan kemudahan kredit. Hal itu terkait fungsi intermediasi perbankan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memberantas pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

Ridwan menilai bank pelat merah sudah mulai kehilangan orientasi. “Dengan banyak kredit konsumtif, pameran, atau promosi kartu kredit, dari pada fokus ke sektor riil,” katanya.

REZA M

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta PLN Terus Kembangkan Smart Meter

13 Juni 2020

Erick Thohir Minta PLN Terus Kembangkan Smart Meter

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara buka suara mengenai polemik lonjakan tagihan listrik yang dialami oleh sejumlah pelanggan PT PLN (Persero)

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya