Indonesia Ajak Dunia Perangi Krisis Pangan  

Reporter

Editor

Rabu, 18 November 2009 22:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia menyerukan aksi nyata untuk mengatasi krisis pangan dunia. Krisis pangan yang terakhir menunjukkan belum adanya sense of urgency dari komunitas global guna mengatasi masalah yang telah menjadi perhatian politik di seluruh dunia ini.

"Yang harus kita lakukan sekarang adalah menegaskan komitmen untuk mengambil aksi nyata," kata Wakil Presiden Boediono ketika berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Ketahanan Pangan di gedung FAO, Roma, Italia, Rabu (18/11) pagi waktu setempat.

Pada hari kedua konferensi, hanya Indonesia yang diwakili setingkat kepala negara. Negara lain diwakili pejabat setingkat menteri atau bahkan lebih rendah, termasuk Australia yang diwakili Menteri Perikanan dan Kehutanan Tony Burke.

Dalam pidatonya, Boediono mengatakan masalah dasar ketahanan pangan dunia adalah peningkatan suplai pangan dengan cara yang cepat dan berkelanjutan. Hal ini bisa diatasi dengan mempercepat investasi pada riset dan pembangunan pertanian, serta infrastruktur.

Ia juga menekankan perlunya perjanjian global untuk meningkatkan bantuan keuangan dan teknik bagi negara-negara berkembang, terutama pada peningkatan kapasitas produksi negara-negara itu. Pada saat yang sama, negara berkembang harus melakukan segala upaya untuk meningkatkan pembangunan pertanian masing-masing.

Boediono menuturkan, perdagangan global merupakan faktor penting untuk produksi pangan global. Ia mengusulkan aturan perdagangan internasional yang menyokong pembangunan pertanian di negara-negara berkembang.

Menurut Boediono, ketahanan pangan tidak sekadar peningkatan suplai, tapi akses yang lebih baik dari masyarakat atas ketersediaan pangan. Ide persediaan bersama yang bisa diakses semua negara ini penting, terutama pada situasi darurat. Juga membangun sistem peringatan dini dan respons cepat untuk mengatasi bencana alam serta konflik.

Wakil Presiden menambahkan, sebagai negara pertanian, Indonesia seharusnya bisa memainkan peran penting dalam mengatasi masalah pangan. Permintaan pangan Indonesia sangat mempengaruhi harga dunia. Untungnya, ia menyatakan sejak tahun lalu Indonesia telah mencapai swasembada beras. "Tantangan kami, paling tidak, mempertahankan hal ini," ujarnya.

Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur pertanian, merupakan prioritas tertinggi pada rencana pembangunan. Untuk itu, pemerintah Indonesia siap menghapuskan sejumlah aturan yang menghalangi investasi di sektor pertanian. "Fokus utama pada strategi kami adalah meningkatkan sistem logistik guna mengoptimalkan potensi geografis kami yang besar," katanya.

BUDI SETYARSO (ROMA)

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

30 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

36 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya