Banyak Bayar Bunga, Bank Sentral Nombok Triliunan

Reporter

Editor

Senin, 16 November 2009 16:26 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia diperkirakan mengalami defisit Rp 1,9 triliun pada akhir tahun ini. "Diperkirakan defisit karena anggaran kebijakan, kami tidak bisa bicara terbuka soal itu," ujar Pelaksana Tugas Gubernur BI Darmin Nasution dalam rapat di Komisi Perbankan dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin (16/11).

Salah satu kebijakan yang mengakibatkan bank sentral mengalami defisit itu adalah penerbitan surat utang berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI). "Itu yang bikin kami keluar biaya banyak. Jangan pikir kami senang melakukan itu, karena kami harus bayar bunga SBI," kata Darmin.

Hal itu terpaksa dilakukan BI untuk menjaga tingkat inflasi. "Kami menjaga agar likuiditas ekonomi tidak terlalu banyak agar inflasi tidak naik," ucapnya.

Hingga akhir Oktober 2009 anggaran operasional Bank Indonesia tercatat Rp 15,8 triliun. Adapun anggaran kebijakan mengalami defisit Rp 15,1 triliun. Sehingga pada akhir Oktober 2009 anggaran masih surplus Rp 650,1 miliar.

Darmin memperkirakan realisasi penerimaan anggaran operasional pada akhir 2009 mencapai Rp 20,7 miliar. Angka ini 12,3 persen lebih tinggi dari perkiraan anggaran BI pada 2009. Anggaran kebijakan diperkirakan defisit Rp 18,3 triliun.

Pada 2010 rencana penerimaan anggaran operasional dianggarkan Rp 20,08 triliun dengan pengeluaran Rp 5,09 triliun. Surplus anggaran operasional diduga Rp 14,9 triliun. "Anggaran kebijakan diperkirakan defisit Rp 37,4 triliun," ujar Darmin. Maka, secara keseluruhan BI akan mengalami defisit Rp 22,4 triliun pada 2010.

FAMEGA SYAVIRA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya