Ekonom Feisal Basri: Lebih Baik Keluar dari IMF

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 16:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ekonom Feisal Basri menyatakan rencana keluar dari IMF, tak membuat Indonesia putus ikatan dengan lembaga moneter internasional tersebut. Memang, Pemutusan kontrak kerjasama dengan IMF berarti secara resmi tidak ada lagi letter of intent (LoI). Tapi tetap ada semacam di bawah supervisi IMF yang mengikat bukan dalam bentuk LoI. Demikian pernyataan Pengamat Ekonomi Faisal Basri usai peluncuran buku Washington Consensus, di Hotel Ambhara Jakarta, Rabu (29/1). Feisal setuju bila Indonesia keluar dari program IMF. Mulai sekarang, kata Feisal, kita mulai dekati negara-negara donor. Sementara, Keanggotaan IMFtetap dibutuhkan karena negara-negara donor belum percaya sepenuhnya terhadap pemerintah. Terutama, ketika pemerintah menjalankan program kerjanya, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendidikan. Negara-negara donor tidak percaya Indonesia mampu melakukannya kalau tidak diawasi. Nah yang ngawasi itu IMF lewat LoI, jelas dia. Selain itu, ia menjelaskan kalau Indonesia mengalami short fault atau kemerosotan dalam penerimaan devisa ada hak untuk menarik sejumlah uang tertentu dari IMF. Karena pemerintah setiap tahunnya ditarik iuran keanggotaan oleh IMF. Seperti asuransi, kalau kita mati, anak-anak saya dapat premi atau klaim, ungkap dia. Hak itu dikenal dengan special drawing right. Sebenarnya, tegas dia, Indonesia tidak membutuhkan kerjasama dengan IMF jika disiplin dalam melaksanakan program-program pembangunan. Ia yakin pemerintah mampu membuat sendiri program-program tersebut. Tapi membuat program itu harus diiringi akal sehat dan dispilin melaksanakannya secara konsisten, tegas Faisal. Tapi, ia mengungkapkan pemerintah Indonesia dalam banyak hal tidak disiplindan konsisiten. Ini terbukti dari banyaknya program pemulihan ekonomi yang tertunda, bahkan tidak dilaksanakan. Karena nggak ada disiplin dan kesadaran kita untuk menyelesaikan masalah, kalau tidak dipaksa oleh kekuatan luar. Mentalitas pemerintah kita pengemis, yang mau bekerja kalau dicocoki, kata Faisal. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

24 menit lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

37 menit lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

49 menit lalu

Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

57 menit lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

58 menit lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

1 jam lalu

Hakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK

Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

1 jam lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film

Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

1 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

1 jam lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya