Pengusaha Setuju Asing Kuasai Industri Rokok  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Oktober 2009 10:05 WIB

TEMPO/Rully Kesuma
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kalangan industri rokok menyambut positif proses merger antara PT Bentoel International Investama Tbk dan PT British American Tobacco (BAT) Indonesia. Penggabungan usaha itu menunjukkan industri dalam negeri semakin diminati investor asing. "Pasar rokok Indonesia semakin luas," kata Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia Ismanu Sumiran kepada Tempo, Selasa (20/10).

Tidak saja soal pasar, masuknya asing, kata Ismanu, juga akan menjaga kualitas rokok. "Industri rokok di tangan ahlinya," katanya. Dia menambahkan, investor asing seperti British American Tobacco punya kelebihan dalam hal proses produksi dan pemasaran. "Jaringan BAT akan menyehatkan pasar rokok," kata Ismanu.

Masuknya British American Tobacco, kata Ismanu, adalah perpaduan antara kemampuan teknologi asing dan industri rokok dalam negeri. Pada 2008, kata Ismanu, ekspor rokok mencapai US$ 350 juta. "Trennya semakin meningkat," katanya.

PT Bentoel International Investama Tbk dan PT BAT Indonesia kemarin menandatangani rencana penggabungan usaha. Perusahaan rokok asal Inggris tersebut menguasai 99,74 persen saham Bentoel. BAT diperkirakan bakal menggelontorkan US$ 494 juta atau sekitar Rp 5 triliun atas penggabungan tersebut.

Presiden Direktur Bentoel Nicolaas B. Tirtadinata berharap penggabungan ini dapat membentuk perusahaan rokok tunggal yang lebih kuat di Indonesia. "Rencana penggabungan ini kami harap dapat memberi keuntungan kepada para pemegang saham," katanya.

Berdasarkan rencana penggabungan ini, pada tanggal efektif penggabungan, semua saham BAT Indonesia akan ditukar dengan saham-saham Bentoel dengan perbandingan satu saham BAT Indonesia akan ditukar dengan 7,68 saham Bentoel. Pada tanggal efektif penggabungan, semua aset dan kewajiban BAT Indonesia akan beralih atas dasar hukum kepada Bentoel.

Para pemegang saham Bentoel dan BAT Indonesia dapat memilih untuk tetap bertahan sebagai pemegang saham dari perusahaan hasil gabungan atau kepada yang berhak dapat menjual saham mereka kepada British American Tobacco dengan harga Rp 729 per saham Bentoel dan Rp 5.600 per saham BAT Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Beni Wahyudi menyatakan, penggabungan dua perusahaan rokok lokal dan internasional itu akan meningkatkan daya saing industri rokok. Menurut dia, pemodal asing tersebut akan memodernisasi industri rokok. "Begitu juga dengan manajemen dan pemasarannya," katanya kemarin.

Menurut dia, yang harus diperhatikan jangan sampai dengan modernisasi justru berakibat pada pengurangan tenaga kerja. Selain itu, kata Beni, masuknya modal asing itu membuat industri rokok tak punya keterkaitan dengan industri dalam negeri.

Pada saat produksi rokok dibatasi hingga 260 miliar batang pada 2014, masuknya BAT adalah sinyal yang bagus. "Asing kok malah masuk," katanya.

Analis PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sebayang, mengatakan penggabungan usaha Bentoel Investama dan BAT Indonesia tidak banyak mengubah peta industri rokok nasional. "Hanya mempersempit pangsa pasar," katanya.

Pangsa pasar Bentoel dan BAT Indonesia, kata dia, sangat kecil. Menurut Edwin, jika kedua perusahaan tak menggabungkan diri, kurang inovatif dan efisien, lambat laun akan tergilas oleh pabrik rokok besar, seperti HM Sampoerna, Gudang Garam, serta Djarum.

Kapitalisasi, kata Edwin, saham BATI hanya Rp 343 miliar dan Bentoel Rp 4,38 triliun dibanding Gudang Garam yang mencapai Rp 27 triliun dan HM Sampoerna Rp 45 triliun.

ALI NY | GRACE S. GANDHI | IQBAL MUHTAROM | KUSNANDAR

Berita terkait

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

51 hari lalu

Jokowi Disebut Punya Kedekatan dengan Industri Rokok

Jokowi sempat ogah membahas masalah rokok bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Disebut punya kedekatan dengan industri rokok.

Baca Selengkapnya

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

3 Agustus 2023

Terkini: Daftar Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun, Jembatan Rel Lengkung LRT Jabodebek Salah Desain?

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah bisnis milik Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

3 Agustus 2023

Ganjar Pranowo Minta Industri Rokok Prioritaskan Tembakau Petani dan Batasi Impor, Ini Sebabnya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta industri rokok memprioritaskan menyerap tembakau hasil produksi petani lokal.

Baca Selengkapnya

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

12 Mei 2023

Lintasan Waktu Rokok Linting, Tingwe dan Kerabatnya

Keberadaan cikal bakal rokok di Tanah Air telah ada sejak era 1600-an. Hal ini seiring masuknya tembakau ke wilayah Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

26 November 2022

Gagal Atasi Endemi Rokok sehingga Perokok Anak Meningkat, Koalisi Sipil Beri Rapor Merah untuk Jokowi - Ma'ruf

Menurut Ifdhal Kasim, kabinet Jokowi - Ma'ruf tidak hadir selama ini dalam menangani masalah epidemi rokok di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

5 November 2022

Cukai Rokok 2023 dan 2024 Naik 10 Persen, Ini Kajian dan Pertimbangan Kemenkeu

Febrio Kacaribu memaparkan berbagai pertimbangan atas ditetapkannya kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen.

Baca Selengkapnya

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

17 September 2022

Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun Ditargetkan Rampung 2023, Gudang Garam: Bukan Exit Strategy

Pembangunan Bandara Kediri dipastikan tidak berkaitan dengan kondisi penjualan rokok oleh Gudang Garam.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

11 Agustus 2022

Pertumbuhan Industri Vape Rumahan Diperkirakan Tertahan, Apa Penyebabnya?

Pemasukan cukai dari industri vape di Bandung tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Baca Selengkapnya