TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea memberi waktu tujuh hari kepada manajemen PT Garuda Indonesia dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) untuk menyelesaikan secara internal perselisihan hubungan industrial yang terjadi antar keduanya. "Pada 3 Februari mendatang harus sudah selesai," kata Jacob usai mengadakan pertemuan dengan Dirut PT Garuda Indra Setiawan, Presiden APG Ari Sapari, Deputi Meneg BUMN Ferdinan Nainggolan, dan tim ahli menakertrans Joko Daulat, di Jakarta, Selasa (28/1). Pembicaraan selama sekitar 20 menit itu dipimpin langsung oleh menakertrans. Dalam pertemuan itu, Jacob menawarkan dua alternatif penyelesaian, yaitu penyelesaian secara internal atau melibatkan menakertrans sebagai fasilitator. Atas dua pilihan itu, manajemen PT garuda dan APG sepakat untuk menyelesaikan masalah mereka secara internal selama tujuh hari, terhitung mulai sekarang. Usai pembicaraan internal, Jacob meminta, kedua pihak melaporkan hasilnya. "Pada 4 Februari mereka harus melaporkan hasil perundingan kepada menakertrans," ujarnya. Selama masa perundingan tujuh hari itu, Jacob mengimbau agar kedua pihak mengemukakan keterbukaan dan transparansi. Dirut Garuda dan jajarannya, diminta untuk menyampaikan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Termasuk kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan para pilot, terutama tentang sistem gaji yang mengikuti standar internasional. Di sisi lain, APG juga diminta untuk bisa memahami kondisi perusahaan tempat mereka bekerja. "Bila memang perusahaan tidak mampu, ya jangan memaksa," kata dia. Deputi Meneg BUMN, Ferdinan Nainggolan juga mengungkapkan hal yang sama. Ia meminta direksi PT garuda memaparkan kondisi perusahaan, terutama berkaitan dengan pelaksanaan restrukturisasi keuangan dan SDM. "Meneg BUMN juga meminta kesadaran APG untuk tidak mengajukan tuntutan yang melebihi kemampuan perusahaan," kata dia. Sementara itu Dirut PT Garuda Indonesia Indra Setiawan berharap perselisihan mereka bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi, katanya, telah ada tim penyelesaian yang telah lama dibentuk, yang beranggotakan perwakilan dari kedua pihak. Ia ingin tim itu bisa bekerja optimal selama masa perundingan sepekan ke depan. Presiden APG Ari Sapari optimis permasalahan itu bisa diselesaikan dalam waktu tujuh hari, terutama bila ada transparansi dari perusahaan. Dia membantah tuntutan APG yang dianggap yang terlalu tinggi, melebihi batas kemampuan perusahaan. Ditegaskannya, yang menjadi tuntutan bukanlah kenaikan gaji hingga Rp 88 juta per bulan, melainkan perbaikan sistem gaji. "Tidak benar itu. Kami menuntut sistem gaji seperti yang diterapkan oleh maskapai penerbangan lain, bukan nominalnya" kata Kapten pilot yang telah memiliki jam terbang selama 15 ribu jam itu. Namun, ia tidak bersedia menjelaskan perubahan sistem seperti apa yang dikehendaki APG. "Terlalu panjang untuk dijelaskan, butuh waktu," katanya. Perbaikan itu, kata dia, tidak hanya untuk pilot melainkan seluruh karyawan Garuda. APG sendiri beranggotakan 635 pilot. Hasil pertemuan kali ini, kata Ari akan dibicarakan dengan di APG, termasuk rencana penyelesaian lanjutan. Namun, bila tidak tercapai kesepakatan dalam pembicaraan internal nanti, ia belum bisa memastikan apakah aksi mogok akan dilakukan atau tidak. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room