Tahun Depan Pasokan Gas Alam Bakal Terancam

Reporter

Editor

Senin, 31 Agustus 2009 21:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memprediksi tahun depan pemerintah mengalami keterbatasan pasokan gas lanataran pipanisasi dari sumur-sumur gas yang ada sudah optimal.

Sumber gas baru hanya tersedia di lokasi yang jauh dari Jawa, seperti Papua, Sulawesi, Timor Leste, dan wilayah laut dalam, yang biaya eksplorasinya juga tinggi sehingga berpengaruh pada harga gas. "Kecuali kalau Exxon Mobil di Cepu bisa memberi," kata Direktur Utama Perusahaan Gas, Hendi Prio Santoso di Graha Niaga, Jakarta, Senin (31/8).

Menurut Hendi, untuk menjaga pasokan gas ke pelanggan pilihan yang ada saat ini adalah melalui gas dalam bentuk cair, yang kemudian diproses dan dimasukkan ke jalur distribusi. "Supaya pasokan gas signifikan, harus dari gas alam cair," ujarnya.

Untuk antisipasi pasokan gas, Perusahaan Gas juga telah merencanakan pembangunan terminal penerima gas alam cari di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Namun, rencana ini juga menunggu kepastian pasokan gas alam cair.

Perusahaan Gas telah membicarakan hal ini dengan Badan Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. "Pasokan gas alam cair yang dibutuhkan sekitar 4 MTPA," ungkapnya.

Menurut Hendi, terminal penerima gas alam cair ini diharapkan beroperasi pada semester dua 2012. Perseroan telah menunjuk konsultan untuk melakukan kajian proyek, termasuk menghitung biaya investasi yang diperlukan.

Awalnya, Perusahaan AGs tertarik untuk mengambil pasokan gas alam cair dari Donggi-Senoro untuk terminal penerima tersebut. Tingkat kepemilikah saham juga masih dibahas secara internal. "Belum bisa disampaikan karena proyek masih dalam pembahasan," tuturnya.

Adapun, proyek pembangunan terminal gas alam cair yang berlokasi di Jawa Barat merupakan konsorsium Perusahaan Gas dengan Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara. Sedangkan proyek terminal gas alam cair di Sumatera Utara berjalan tanpa konsorsium.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

2 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

12 Juni 2022

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

Gigih merupakan Direktur Utama PGN pada periode 2018-2020.

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

31 Mei 2022

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

PGN, subholding gas Pertamina akan membagikan dividen Rp3,01 triliun pada 29 Juni 2022.

Baca Selengkapnya