Suku Bunga Bank Diperkirakan Masih Tinggi

Reporter

Editor

Rabu, 26 Agustus 2009 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Analis ekonomi Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memperkirakan perbankan masih tetap akan mempertahankan suku bunga tinggi. Bank tidak ingin deposan menarik dana dan memindahkan dana mereka ke bank lain.

Akibat biaya dana yang masih tinggi, menurut dia, suku bunga kredit perbankan juga sangat sulit untuk turun. “Terutama suku bunga untuk kredit modal kerja dan kredit investasi,” kata Lana dalam analis sepekan Samuel Sekuritas di Jakarta hari ini.

Lana menjelaskan, terkait kesepakatan suku bunga deposito antara Bank Indonesia dengan 14 bank nasional dan bank asing pada Kamis pekan lalu, ditetapkan maksimum suku bunga deposito sebesar 8 persen atau 150 basis poin di atas BI Rate dalam waktu tiga bulan mendatang. Selanjutnya, empat bulan sejak 1 September disepakati suku bunga deposito sebesar 50 basis poin di atas BI Rate.

Implisit dari kebijakan ini, menurut Lana, BI Rate nyaris tidak efektif sebagai instrumen kebijakan. BI Rate semestinya menjadi sinyal arah suku bunga, tapi kenyataannya selama enam bulan penurunan, perbankan kurang merespon baik sinyal turun tersebut.

“Kesepakatan itu dibuat karena perbankan tidak merespon penurunan BI Rate yang telah turun terus menerus sejak awal tahun ini hingga 225 basis poin,” ujarnya.

Dengan cara yang memaksa ini, Lana menambahkan, suku bunga perbankan diharapkan bisa turun secara signifikan dalam tiga bulan mendatang.

Pemaksaan ini juga mengindikasikan BI akan menahan laju penurunan suku bunga di masa mendatang. “Jika BI terus menerus menurunkan suku bunga BI-nya, maka perbankan juga akan semakin sulit mengikuti penurunan suku bunga BI,” katanya.

Ia memperkirakan BI Rate akan tetap dipertahankan di level 6,5persen pada Rapat Dewan Gubernur pada 3 September mendatang.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

2 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya