Butuh Biaya untuk Proyek, Margin PLN Harus di Atas 2 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 25 Agustus 2009 15:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil memastikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mendapatkan margin usaha lebih dari dua persen.

Perusahaan pelat merah itu membutuhkan margin besar agar mendapatkan pembiayaan guna memenuhi kebutuhan listrik. "Angkanya cukup baik, tapi saya belum tahu besarannya," kata Sofyan di kantor Kementerian BUMN sebelum bertolak ke Departemen Keuangan, Selasa (25/8).

Bila tak ada margin, perusahaan pelat merah itu akan kesulitan mendapatkan pinjaman dari pasar dan kesulitan penerbitan obligasi. Akibatnya, proyek-proyek PLN harus ditanggung oleh anggaran negara. "Margin ini persyaratan agar bisa membangun listrik dengan pembiayaan dari pasar," tutur Sofyan.

Dalam rapat pembahasan antara PLN dengan Komisi Energi dan Lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat, disepakati margin usaha sebesar 8 persen. Dengan kenaikan itu, subsidi akan berkisar antara Rp 48,31 hingga 52,5 triliun.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

9 November 2022

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.

Baca Selengkapnya

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

14 Oktober 2022

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah di lintasan kereta cepat.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

21 September 2022

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

Erick Thohir mengatakan duit Rp 10 triliun tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Baca Selengkapnya

Holding dan Subholding PLN Terbentuk, Dirut: Percepatan Transisi Energi

21 September 2022

Holding dan Subholding PLN Terbentuk, Dirut: Percepatan Transisi Energi

Terdapat empat subholding yang berada di bawah PLN, yakni PLN Indonesia Power, PLN Nusantara Power, PLN Energi Primer Indonesia, dan PLN ICON Plus.

Baca Selengkapnya