Teknisi Garuda Masih Berkeras Ingin di PT Garuda Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 26 September 2003 10:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kata para teknisi, berdasarkan Master Plan BUMN, line maintenance Garuda tak akan dipindahkan.

Sebanyak duabelas orang teknisi Garuda yang tergabung dalam Ikatan Teknisi Pesawat Udara datang ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, jalan Kalibata, Senin sore (26/5). Mereka meminta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea menjadi penengah bagi keinginan mereka untuk tetap bertahan di perusahaan induk PT Garuda Indonesia dituruti oleh manajemen PT Garuda Indonesia.

Keinginan wakil dari 640 orang teknisi tersebut karena kebanggaan sebagai karyawan PT Garuda Indonesia yang merupakan milik negara tidak akan ditemui di PT Garuda Maintenance Facilities Aero Asia (GMFAA)yang dianggapnya sebagai perusahaan swasta. Ini murni bukan karena gaji, bukan penghasilan. Ini masalah kebanggaan yang tidak bisa dihilangkan. Makanya kami menolak untuk dipindahkan, ujar Yan Endrayana, Ketua Umum Ikatan Teknisi Pesawat Udara sebelum pertemuan dengan Direksi Garuda, wakil Kementerian Negara BUMN dan Menteri Tenaga Kerja Jacob Nuwa Wea.

Namun ditekankan oleh Yan, pihaknya tidak akan melakukan mogok kerja seperti direncanakan semula atas pertimbangan pelayanan publik.

Rencanya, para teknisi Garuda yang sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun ini akan dipindahkan ke PT GMFAA sesuai keputusan Menteri Negara BUMN yang meminta Garuda melakukan spin off. Keputusan itu dibuat berdasarkan master plan Garuda yang dibuat untuk tahun 2002-2006. Sementara dalam master plan sebelumnya, tahun 2001-2005, dikatakan bahwa line maintenance tidak akan masuk spin off, ujar Yan. Line maintenance, merupakan bagian kedua dari kategori maintenance yang ada di PT Garuda Indonesia. Yang pertama adalah base maintenance.

Yang pertama bertugas merawat pesawat yang sedang sakit atau memang perlu dirawat setelah memenuhi ketentuan jam terbang. Mereka berada di hanggar satu dan tiga. Yang kedua adalah tenaga untuk pesawat yang sedang beroperasi, yang berada di hanggar dua. Alasan lain dari keputusan teknisi untuk tidak pindah adalah berdasarkan master plan BUMN sendiri pada 18 Oktober 2002, bahwa tiga komponen dalam core bussiness pesawat terbang, sehingga tidak termasuk yang akan dipindahkan. Dan teknisi termasuk di dalamnya, selain, pilot dan pesawatnya sendiri.

Advertising
Advertising

Menurut YAN, masalah lainnya juga adalah GMFAA yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan bulan Agustus tahun 2002 itu masih belum bisa menunjukkan profil perusahaannya. Sehingga belum jelas seperti apa perusahaan itu.

(Yophiandi--TNR)

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 menit lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

1 menit lalu

Mikel Arteta Belum Putus Harapan Soal Peluang Arsenal Menjuarai Liga Inggris, Yakin West Han Bisa Kalahkan Manchester City

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, belum putus harapan soal peluang timnya menjuarai Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

3 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

10 menit lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

16 menit lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

21 menit lalu

Kemenkes Ungkap Perilaku Masyarakat Tingkatkan Risiko Hipertensi

Kemenkes menyebut tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan 90-95 persen kasus didominasi hipertensi esensial.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

22 menit lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

23 menit lalu

Penerapan KRIS dalam BPJS Kesehatan, YLKI: Karpet Merah untuk Industri Asuransi Komersial

YLKI menilai penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan sistem kelas di BPJS Kesehatan bakal menghadirkan kasta baru

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

24 menit lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

24 menit lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya