Faisal Basri : KPPU Dapat Bantu Pemerintah Atasi Inflasi

Reporter

Editor

Jumat, 26 September 2003 10:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:KPPU dapat menjadi pengawas iklim usaha persaingan yang tidak sehat dan menguji harga-harga yang ditetapkan pemerintah.

Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan pengamat ekonomi Faisal H Basri mengatakan, Indonesia saat ini tengah mengalami permanent output losses atau pertumbuhan ekonomi yang turun dan cenderung stagnan, dalam diskusi KPPU Senin (26/5) siang.

Sesudah tujuh tahun krisis ekonomi belum tampak perbaikan ekonomi yang signifikan,ujarnya. Ekonomi Indonesia hingga saat ini belum bisa mencapai posisi seperti sebelum masa krisis. Loan deposit ratio atau perbandingan antara tabungan dengan kredit yang dikucurkan pihak perbankan untuk tahun 2002 hanya sebesar 44 persen. Meskipun begitu Faisal juga mengingatkan bahwa sebelum krisis, tepatnya pada tahun 1994, pertumbuhan ekspor Indonesia turun drastis menjadi sekitar tujuh persen, dari sebelumnya 30 persen pada tahun 1991. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa krisis tidak berpengaruh banyak pada penurunan ekspor Indonesia.

Kendala-kendala internal yang dihadapi Indonesia untuk dapat mengatasi permasalahan itu, menurut Faisal, antara lain memburuknya stok dan kuantitas infrastruktur seperti listrik, jalan raya dan air bersih serta iklim usaha dan persaingan yang tidak sehat seperti penyelundupan, korupsi, kurang kondusifnya arah kebijakan pemerintah dalam iklim persaingan usaha serta masih lemahnya penegakan hukum mengenai persaingan usaha. Akibatnya, daya saing Indonesia terus merosot di kancah perekonomian internasional. Peringkat indeks growth competitiveness Indonesia untuk tahun 2002 berada pada posisi 67 dari 80 negara.

KPPU sebagai badan independen yang bertanggungjawab pada Presiden, tambah Faisal, dapat membantu mempengaruhi inflasi terutama yang disebabkan oleh harga-harga yang ditetapkan pemerintah seperti misalnya tarif listrik, harga pupuk, dan harga beras. Selain itu KPPU juga dapat mempengaruhi inflasi yang disebabkan oleh rigiditas pasar, misalnya kenaikan harga-harga pada bulan-bulan Oktober, November, Desember dimana permintaan konsumsi masyarakat sangat tinggi. Rata-rata inflasi pada bulan-bulan itu mencapai 3 persen, sehingga menyumbang inflasi yang tinggi setiap tahunnya, paparnya. Faisal berharap, KPPU dapat seperti badan pengawas persaingan usaha Australia yang dapat menekan pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga di setiap bulan Desember meskipun permintaan masyarakat mengalami puncaknya.

(Sita Planasari A./TNR)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 menit lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

13 menit lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

41 menit lalu

Kuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan

Kuasa hukum eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono membenarkan bahwa Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah membahas soal mutasi kerabatnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

44 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0

Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Jepang di laga terakhir Grup C Piala Uber 2024, untuk perebutan juara grup, Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

55 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan

Meski kalah, Timnas U-23 Indonesia masih berkesempatan merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024 melalui perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

59 menit lalu

Tiket Konser Sheila on 7 di Pekanbaru Habis Terjual, 17 Ribu Sheila Gank Ikut Tiket War

Penjualan tiket konser Sheila on 7 di Pekanbaru itu begitu cepat diserbu Sheila Gank, nama penggemar band asal Yogyakarta itu.

Baca Selengkapnya

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

1 jam lalu

Aliansi Perempuan Indonesia akan Turun Aksi di Hari Buruh Sedunia

Mereka akan bergabung dengan kelompok-kelompok buruh lainnya yang juga melakukan aksi Hari Buruh di tempat yang sama.

Baca Selengkapnya

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

1 jam lalu

Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

1 jam lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

1 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya