"Pencalonan gubernur yang akan datang, semua hak prerogatif Presiden, siapa pun bisa usulkan, saya tidak akan ikut campur," kata Boediono di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5).
Dia meminta semua pihak menunggu keputusan Presiden terkait nama-nama yang akan diajukan tersebut. Meski begitu Boediono mengaku berat meninggalkan bank sentral yang dipimpinnya setahun terakhir.
Namun dia merasa tenang karena meninggalkan bank sentral dalam kondisi baik saat proses pengambilan keputusan perbankan dan moneter sudah mapan. "Terjadi kekosongan (gubernur) tidak masalah, aturan sudah jelas, suasana lebih baik," ujar dia.
Nantinya, jika mandat rakyat memilih pasangan SBY-Berbudi, demikian julukan pasangan itu, sebagai presiden dan wakil presiden, Boediono akan ikut mengawal Bank Indonesia sebagai lembaga yang independen.
EKO NOPIANSYAH