Kalla Ingatkan Lagi Perbankan Soal Bunga

Reporter

Editor

Kamis, 14 Mei 2009 21:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan lagi perbankan untuk tak memberikan bunga yang tinggi bagi masyarakat. "Bank harus bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan sebaliknya," ujarnya saat membuka Malam Anugerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terbaik 2009 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (14/5).

Menurut Kalla, bank semestinya berpegang pada khitahnya (tujuan dasar), yakni mengumpulkan dana dari masyarakat dan mengembalikannya dengan cara yang baik dan adil. Dengan memberikan tingkat bunga kredit yang wajar, bank bisa mendorong perekonomian bergerak meski terseret krisis finansial.

"Mereka (bank) sering beralasan, bunganya masih lebih rendah dibandingkan rentenir," kata dia. Kalla berpendapat itu pembenaran yang salah. "Jangan bandingkan dengan rentenir, tapi bandingkan dengan BI Rate (suku bunga acuan Bank Indonesia)," tuturnya.

Padahal jika bank mau menurunkan suku bunganya, kata Wapres Kalla, selisihnya bisa digunakan masyarakat untuk pengembangan usahan.

Ia mendesak Bank Indonesia juga mengawasi dan mengambil tindakan jika bank membandel dengan tetap memberikan bunga kredit yang tinggi. "Kalau membiarkan ketidakadilan, rakyat akan ngamuk," tuturnya.

Kalla juga meminta Bank Perkreditan Rakyat untuk bermitra dengan bank besar yang kelebihan dana agar tak kerepotan menghimpun dana untuk disalurkan kepada masyarakat. "Maka fungsi BPR menggerakkan perekonomian rakyat, terutama usaha kecil menengah, bisa berjalan lebih lancar," ucap dia.

Malam ini, Kalla menganugerahkan penghargaan bagi enam BPR. Untuk kategori BPR dengan teknologi informasi terbaik, pemenangnya secara berurutan ialah PT BPR BP Kabupaten Bangli, PT BPR Nusamba Tegal Alang, dan PT BPR Harta Swadiri. Sedangkan kategori BPR terbaik di masa krisis dimenangkan PT BPR Nusamba Plered, PT BPR Pulau Punjung, dan PT BPR Surasari Hutama.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya