TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia (BI) Syahril Sabirin, optimis di awal 2002 ini pihaknya mampu menekan laju inflasi hingga satu digit. “Saya optimis itu,” ujarnya kepada pers usai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Jakarta, Jumat (4/1). Ia menambahkan bahwa inflasi single digit sebenarnya juga telah diasumsikan dalam APBN. “Kita menganggap itu termasuk realistis,” imbuhnya meyakinkan. Seperti diketahui, dalam APBN pemerintah asumsi inflasi adalah sebesar sembilan persen. Namun asumsi tersebut meleset. Selama tahun 2001, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang terjadi mencapai 12,55 persen. Secara kongkret, kata dia, untuk mewujudkan inflasi satu digit diperlukan kerja sama dengan sejumlah pihak yang terkait dengan kebijakan perekonomian. Selain itu perlu adanya upaya meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Dalam hal ini kalau sekiranya program ekonomi ini bisa berjalan dengan baik, kepercayaan masyakat juga baik sehingga nilai tukar juga bisa kuat. Itu bisa mendorong inflasi jadi rendah,” papar Syahril. Sedangkan mengenai keadaan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang masih tinggi di Indonesia, Syahril menganggap hal itu sebagai salah satu faktor pendukung. Menurut dia, Naik atau turunnya SBI sangat tergantung pada stabilitas negara. “SBI itu kalau kondisinya sudah tenang, ia akan turun dengan sendirinya,” tuturnya. (Ika Wirastuti-Tempo News Room)
Berita terkait
Bila Nanti Kalah Lawan Irak, Timnas U-23 Indonesia Mesti Hadapi Guinea untuk Lolos ke Olimpiade Paris 2024
1 menit lalu
Bila Nanti Kalah Lawan Irak, Timnas U-23 Indonesia Mesti Hadapi Guinea untuk Lolos ke Olimpiade Paris 2024
Timnas U-23 Indonesia mesti lawan Guinea untuk dapat tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024 jika kalah di perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024.