Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

Senin, 17 Juli 2023 13:26 WIB

Aktivitas warga yang tinggal di pemukiman padat pinggiran kali kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. Pada 30 Mei 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia semakin menurun setelah masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak orang yang kehilangan pekerjaan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto mengumumkan tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen atau sebanyak 25,9 juta orang.

“Tingkat kemiskinan pada Maret 2023 ini mengalami penurunan sebesar 0,21 persen dibandingkan kondisi September 2022 dan turun 0,18 persen dibandingkan Maret 2022,” ujar Atqo Mardiyanto dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.

Adapun jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 turun sebesar 0,46 juta orang bila dibandingkan pada September 2022. Kalau dibandingkan dengan kondisi Maret 2022, jumlahnya turun sebesar 0,26 juta orang.

Namun begitu, capaian tingkat maupun jumlah kemiskinan pada Maret 2023 masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.

Sebagai gambaran, kata Atqo, tingkat kemiskinan per September 2019, atau sebelum pandemi Covid-19 tercatat di level 9,22 persen. Angka ini lebih rendah 0,14 persen dibandingkan Maret 2023.

Advertising
Advertising

Sedangkan jumlah penduduk miskin per September 2019 sebanyak 24,78 juta penduduk. Angka ini lebih rendah 1,12 juta orang dari Maret 2023.

Dalam pengumumannya, BPS juga menyebutkan disparitas kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih lebar. Tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2023, misalnya, berada di level 7,29 persen. Sementara tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 12,22 persen.

Selanjutnya: Meski demikian, baik tingkat kemiskinan di ...

<!--more-->

Meski demikian, baik tingkat kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan pada Maret 2023 turun ketimbang angka September 2022, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,14 persen.

BPS mencatat penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan lebih besar, tapi tingkat kemiskinan di pedesaan menunjukkan perkembangan yang lebih baik bila dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Adapun tingkat kemiskinan turun sebesar 0,38 persen bila dibandingkan September 2019 yang tercatat berada di level 12,60 persen. Sementara tingkat kemiskinan di perkotaan pada Maret 2023 lebih tinggi 0,73 persen dibandingkan September 2019 yang tercatat sebesar 6,56 persen.

ANTARA

Pilihan Editor: Sri Mulyani: Pengangguran RI Turun Signifikan, Kemiskinan Kembali Single Digit

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

19 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

9 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya