Sebelumnya PAL telah mendapatkan pinjaman US$ 25 juta dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk pembangunan empat buah kapal yang dipesan Italia dan Turki. “Ini (pembicaraan) untuk sisa 14 kapal,” ujar Direktur Utama PAL Harsusanto di gedung Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (6/4).
Direktur Utama Bank Ekspor Impor Arifin Indra mengatakan jumlah dana yang telah dipinjamkan pihaknya kepada PAL nyaris mencapai batas maksimum pemberian kredit, yaitu 25 persen dari modal.
“Intinya, kami masih mau mendukung. Ada juga beberapa yang kami ubah syaratnya agar ringan,” kata dia. Saat ini modal BEI sebesar Rp 4,3 triliun. Dia melanjutkan, sebagai BUMN strategis PAL mendapat perhatian dari perbankan agar bisa tetap memproduksi kapal.
“Sekarang adalah penekenan (kerja sama) itu,” ujar Arifin yang juga menyebutkan tak semua utang PAL perlu direstrukturisasi. “Ada yang tidak perlu, ada yang setengah perlu, dan ada yang perlu.”
RIEKA RAHADIANA