Sofjan Wanandi Usulkan Pemeintah Ubah Peran IMF

Reporter

Editor

Rabu, 10 September 2003 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Komisi Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Sofjan Wanandi mengusulkan agar pemerintah mempertahankan hubungan Indonesia dengan International Monetary Fund (IMF). Dalam hubungan baru itu, peran IMF sebatas sebagai badan pemantau (monitoring body) dan tidak bisa mencampuri kebijakan mikro ekonomi Indonesia. "Jadi tidak ada letter of intent lagi yang selama ini menjadi keberatan kita," kata Sofjan Wanandi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/5). Pemilik Gemala Group itu mengatakan bahwa dengan berperan sebagai lembaga pemantau, IMF hanya sekedar memberikan masukan-masukan. "Sifatnya tidak mengikat," kata dia. Wanandi berpendapat bahwa keberadaan IMF di Indonesia masih penting baik dari sisi sebagai pendukung dana maupun sebagai pendukung kredibilitas perekonomian Indonesia. Meski begitu ia bisa memahami keberatan banyak pihak, baik dari kalangan pengusaha sendiri, pengamat, pemerintah dan parlemen, untuk memperpanjang hubungan dengan IMF. "IMF memang melakukan kesalahan-kesalahan dalam saran ekonominya terhadap Indonesia," kata dia. Mengenai kesalahan IMF ini, Sekretaris KPEN Hariyadi B. Sukamdani merujuk kepada lambannya pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan Thailand. "Return recovery Indonesia lebih rendah dari Thailand walaupun sudah mengikuti semua saran IMF," tegas dia. Dengan masih adanya lembaga keuangan asing itu di Indonesia, Wanandi percaya bahwa ini akan bisa menimbulkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia. Sebaliknya, tambah Hariyadi, jika tidak ada IMF maka biaya untuk kegiatan eksport seperti memperoleh letter of credit menjadi naik. Ini bisa berimbas kepada tingkat suku bunga yang juga ikut naik dan memperlemah nilai rupiah. Selain itu, kata Sofjan, dengan mempertahankan IMF sebagai lembaga pemantau maka Indonesia tidak perlu membayar lunas utang pinjaman dari lembagai itu yang mencapai US$ 8 miliar. "Kita tinggal mencicilnya," kata dia yakin. Usulan ini, lanjut Sofjan, merupakan hasil pembicaraan KPEN selama dua bulan terakhir dengan beberapa negara lembaga donor seperti Jepang, Jerman Australia dan Amerika. Dan juga, lanjut dia, telah dikomunikasikan dengan sejumlah kalangan di tanah air yang keberatan memperpanjang hubungan dengan IMF. (Budi Riza--Tempo News Room)

Berita terkait

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

27 detik lalu

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

FLEI Expo menjadi tempat yang tepat bagi ribuan entrepreneur dan pemimpin bisnis untuk mengeksplorasi peluang bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

28 menit lalu

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

36 menit lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

38 menit lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

47 menit lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

49 menit lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

55 menit lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

1 jam lalu

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

Timur Kapadze menilai lolosnya Uzbekistan ke Olimpiade Paris 2024 tak cukup. Ia menilai pemain tampil di bawah tekanan saat melawan Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

1 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

1 jam lalu

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons soal kemungkinan partainya mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya