TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Komisi Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Sofjan Wanandi mengusulkan agar pemerintah mempertahankan hubungan Indonesia dengan International Monetary Fund (IMF). Dalam hubungan baru itu, peran IMF sebatas sebagai badan pemantau (monitoring body) dan tidak bisa mencampuri kebijakan mikro ekonomi Indonesia. "Jadi tidak ada letter of intent lagi yang selama ini menjadi keberatan kita," kata Sofjan Wanandi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/5). Pemilik Gemala Group itu mengatakan bahwa dengan berperan sebagai lembaga pemantau, IMF hanya sekedar memberikan masukan-masukan. "Sifatnya tidak mengikat," kata dia. Wanandi berpendapat bahwa keberadaan IMF di Indonesia masih penting baik dari sisi sebagai pendukung dana maupun sebagai pendukung kredibilitas perekonomian Indonesia. Meski begitu ia bisa memahami keberatan banyak pihak, baik dari kalangan pengusaha sendiri, pengamat, pemerintah dan parlemen, untuk memperpanjang hubungan dengan IMF. "IMF memang melakukan kesalahan-kesalahan dalam saran ekonominya terhadap Indonesia," kata dia. Mengenai kesalahan IMF ini, Sekretaris KPEN Hariyadi B. Sukamdani merujuk kepada lambannya pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan Thailand. "Return recovery Indonesia lebih rendah dari Thailand walaupun sudah mengikuti semua saran IMF," tegas dia. Dengan masih adanya lembaga keuangan asing itu di Indonesia, Wanandi percaya bahwa ini akan bisa menimbulkan kepercayaan investor asing terhadap Indonesia. Sebaliknya, tambah Hariyadi, jika tidak ada IMF maka biaya untuk kegiatan eksport seperti memperoleh letter of credit menjadi naik. Ini bisa berimbas kepada tingkat suku bunga yang juga ikut naik dan memperlemah nilai rupiah. Selain itu, kata Sofjan, dengan mempertahankan IMF sebagai lembaga pemantau maka Indonesia tidak perlu membayar lunas utang pinjaman dari lembagai itu yang mencapai US$ 8 miliar. "Kita tinggal mencicilnya," kata dia yakin. Usulan ini, lanjut Sofjan, merupakan hasil pembicaraan KPEN selama dua bulan terakhir dengan beberapa negara lembaga donor seperti Jepang, Jerman Australia dan Amerika. Dan juga, lanjut dia, telah dikomunikasikan dengan sejumlah kalangan di tanah air yang keberatan memperpanjang hubungan dengan IMF. (Budi Riza--Tempo News Room)
Berita terkait
FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi
27 detik lalu
FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi
FLEI Expo menjadi tempat yang tepat bagi ribuan entrepreneur dan pemimpin bisnis untuk mengeksplorasi peluang bisnis terbaik.
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
28 menit lalu
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.