Sidang Arbitrase Newmont Diputuskan Akhir Maret

Reporter

Editor

Kamis, 26 Februari 2009 16:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Putusan arbitrase internasional soal kasus divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara diharapkan rampung pada 31 Maret mendatang. Jika Indonesia memenangkan kasus tersebut, maka 50 persen saham akan dimiliki pemerintah pusat, sementara 50 persen lagi milik pemerintah setempat.

"Perselisihan ini masih dalam proses arbitrase internasional, mudah-mudahan ada keputusan akhir Maret," kata Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi dan Lingkungan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (26/2).

Martiono mengatakan, para pihak yang berselisih telah mengajukan bukti dan argumen tertulis kepada Majelis Arbitrase pada 2008 silam. Persidangan arbitrase pun sudah dilaksanakan pada akhir tahun lalu.

"Putusan arbitrase diharapkan dapat memberi arahan yang jelas atas peran dari masing-masing pihak dalam proses divestasi," ucapnya. Martiono mengatakan telah meminta direksi untuk memperhatikan posisi pemerintah jika dimenangkan dalam pengadilan arbitrase itu.

"Saya mengimbau agar kebijkan dari Newmont atau Sumitomo jangan sampai membuat pemerintah kehilangan muka," kata dia. Namun jika Newmont kalah, mereka akan mengikuti putusan arbitrase tersebut.

Ia menambahkan saat ini Newmont tengah mengkaji penawaran divestasi. Penawaran divestasi untuk tahun ini, katanya, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan waktu yang disyaratkan dalam kontrak karya. "Pemegang saham asing Newmont tetap dan berkomitmen untuk melaksanakan proses divestasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak karya," ujarnya.

Martiono pun menyesalkan perselisihan Newmont dengan pemerintah. Perselisihan itu, katanya, menimbulkan dampak negatif baik jangka pendek maupun panjang terhadap perusahaan. "Itu hal yang sangat disayangkan dan tentu mengakibatkan dampak negatif," katanya.

Dalam persidangan arbitrase tahap pertama yang digelar 10 hingga 13 Desember lalu, tuntutan agar Kontrak Karya (KK) usaha penambangan Newmont di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dicabut semakin menguat.

Jika Newmont kalah dalam persidangan arbitrase itu maka perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini berkewajiban membebaskan semua sahamnya kepada pemerintah Indonesia atau peserta Indonesia lainnya.

Dengan demikian, jika kesuksesan Indonesia itu terwujud maka 50 persen saham perusahaan penambangan PT Newmont akan menjadi milik pemerintah pusat dan 50 persen lainnya milik pemerintah daerah.

DESY PAPKAHAN

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

27 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

28 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

28 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

29 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya