Pameran Sepatu Produksi Indonesia Digelar Pekan Ini

Reporter

Editor

Selasa, 10 Februari 2009 19:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Depertemen Perindustrian bekerja sama dengan Asosiasi Persepatuan Indoensia (Aprisindo) dan Asosiasi Penyamakan Kulit Indonsia (APKI) akan menyelengarakan pameran industri alas kaki, kulit dan produk kulit Indonesia pada 12-15 Februari.

"Pameran ini menindaklanjuti pertemuan Kadin dengan Wapres Jusuf Kalla agar industri alas kaki bisa berkembang sejajar dengan batik," ujar Direktur Jenderal industri logam, mesin, tekstil dan aneka, Departemen Perindustrian, Arshari Bukhari kepada pers, Selasa (10/02).

Pameran bertajuk "Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam Negeri untuk Mempertahankan Kelangsungan Industri Sepatu Nasional Dalam krisis keuangan global" itu diikuti 126 peserta. Selama empat hari, masyarakat dapat melihat produk sepatu kulit, sepatu olah raga, dan juga produk industri kulit dari dalam negeri di Balai Sidang Jakarta.

Ketua Umum Asosiasi Pesepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko berharap acara ini mampu mengubah stigma produk lokal. "Banyak yang alergi dan melihat produk lokal pasti jelek," katanya. Padahal kualitas produk sepatu Indonesia telah mencatat peringkat ke tiga di dunia setelah Cina dan Vietnam. "Mudah - mudahan setelah melihat produk Indonesia, mereka tidak malu lagi," tandasnya.
VENNIE MELYANI

Berita terkait

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

4 Februari 2023

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

Ribuan pekerja di industri sepatu Tangerang, Banten terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

14 September 2022

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

Managing Director Nike Indonesia, Joseph Warren menanggapi permintaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membangun pabrik di Lampung.

Baca Selengkapnya

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

14 November 2019

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

Tak mampu bertahan karena UMK yang dinilai terlalu tinggi, 25 industri sepatu Banten merelokasi usahanya ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

4 November 2019

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

Kehadiran investor baru memungkinkan produsen alas kaki nasional untuk bersaing dengan Vietnam guna merebut pangsa global.

Baca Selengkapnya

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

21 Juni 2019

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Sneaker merupakan salah satu jenis sepatu yang banyak diproduksi industri sepatu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

7 April 2019

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

Pada 2018, industri sepatu di Indonesia mencatat jumlah produksi hingga 1,41 miliar pasang.

Baca Selengkapnya

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

21 Agustus 2017

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

Co Founder Bro.do, Yukka Harlanda yakin bahwa sepatu kulit tetap akan digemari kaum pria, meskipun kini tengah tren sepatu jenis sneakers.

Baca Selengkapnya

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

21 Agustus 2017

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

Saban tahun, ratusan ribu pasang sepatu berbahan kulit dari
Cibaduyut, Bandung, itu laris dipesan konsumen.

Baca Selengkapnya

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

19 Juni 2017

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

Tak sedikit para pria yang menginginkan sepatu luar ruang yang lebih santai dan dapat digunakan untuk semuanya

Baca Selengkapnya

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

8 Juni 2017

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

Heritage Auctions mengatakan perkiraan angka terjualnya sepatu kets produksi Apple tersebut adalah 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 450 juta.

Baca Selengkapnya