TEMPO Interaktif, Jakarta:Snow Lion Investment Limited membeli 1,95 miliar lembar saham PT Central Proteinaprima Tbk. (CP Prima) Pembelian saham emiten berkode CPRO atas nama PT Pertiwi Indonesia tersebut dilakukan pada 24 Desember 2008.
Sekretaris Perusahaan CP Prima Albert Sebastian menyatakan pengalihan tersebut akan merubah komposisi kepemilikan saham pada perseroan. "Namun, pengalihan saham itu tidak mengakibatkan perubahan pemegang saham pengendali," kata Albert, dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/1).
Pada tanggal 19 Desember 2008, otoritas bursa sempat menghentikan sementara perdagangan (suspensi) hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham CP Prima sejak sesi pertama di seluruh pasar. Bursa menghentikan sementara perdagangan itu karena ingin mengklarifikasi informasi dari perseroan, terutama terkait HMETD itu.
Ototritas bursa juga sempat mencermati pergerakan harga saham perusahaan pembudidayaan udang terintegrasi terbesar dunia ini akibat penurunan yang tidak wajar di awal Desember 2008. Berdasar data BEI, harga saham CP Prima melemah Rp 28 atau 29,1 persen dari level Rp 96 menjadi Rp 68 per lembar pada periode 3-28 November 2008.
WAHYUDIN FAHMI
Sekretaris Perusahaan CP Prima Albert Sebastian menyatakan pengalihan tersebut akan merubah komposisi kepemilikan saham pada perseroan. "Namun, pengalihan saham itu tidak mengakibatkan perubahan pemegang saham pengendali," kata Albert, dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (2/1).
Pada tanggal 19 Desember 2008, otoritas bursa sempat menghentikan sementara perdagangan (suspensi) hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham CP Prima sejak sesi pertama di seluruh pasar. Bursa menghentikan sementara perdagangan itu karena ingin mengklarifikasi informasi dari perseroan, terutama terkait HMETD itu.
Ototritas bursa juga sempat mencermati pergerakan harga saham perusahaan pembudidayaan udang terintegrasi terbesar dunia ini akibat penurunan yang tidak wajar di awal Desember 2008. Berdasar data BEI, harga saham CP Prima melemah Rp 28 atau 29,1 persen dari level Rp 96 menjadi Rp 68 per lembar pada periode 3-28 November 2008.
WAHYUDIN FAHMI
