Bulog Diminta Jamin Kebutuhan Beras Dalam Negeri Dulu  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Desember 2008 18:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian, Kelautan, dan Kehutanan, Bayu Krishnamurti, mengatakan rencana ekspor Badan Urusan Logistik (Bulog) bukan hal yang mengejutkan. Namun dia mengingatkan agar Bulog mengamankan kebutuhan dalam negeri dan jaminan bila akan melakukan ekspor.

Menurut Bayu, sebenarnya Bulog sudah pernah melakukan penjualan ke luar negeri beberapa waktu lalu. Selain itu secara tradisional beras Indonesia juga sudah terjual di luar negeri, antara lain ke Timor Leste. Hal itu ia katakan menanggapi pernyataan Direktur Perum Bulog Mustafa Abubakar yang berencana mengekspor beras berkualitas tinggi ke beberapa negara.

"Ekspor bukan sesuatu yang aneh, Indonesia pernah kok meski jumlahnya sedikit. Tapi lagi-lagi harus diperhatikan amankan dulu dalam negeri," ujar Bayu saat dihubungi Tempo, Jumat (26/12).

Bayu mengatakan dari hitungan produksi dan konsumsi, persediaan beras di Indonesia memiliki surplus yang cukup besar. Ia mengkhawatirkan jika produksi berlebih harga akan jatuh. Salah satu alternatif untuk mengurangi melalui ekspor.

Kebijakan pemerintah, kata bayu, cukup mendukung upaya yang hendak dilakukan Bulog. Menurutnya kebijakan ekspor dan impor tetap dibuka sebagai alternatif. Tetapi berapa banyak dan waktunya melihat kondisi yang tepat.

Menurut Bayu produksi tahun ini relatif besar dan harga relatif stabil. Untuk tahun depan, yang paling utama harus menstabilkan harga dan ketersediaan harga di dalam negeri. Untuk ekspor, kata dia, tidak mudah. Karena harus menjaga kontinuitas ketersediaan berasnya.

"Apa bisa Indonesia menjanjikan ketersediaan barangnya secara kontiniu. Yang jelas Indonesia memang harus mempertimbangkan punya outlet jika mengalami kelebihan produksi," ujar Bayu.

Menurut dia ada beberapa indikator pemerintah untuk mengizinkan dibukanya ekspor. Yakni perkiraan produksi dari angka ramalan Biro Pusat Statistik tentang stabilitas harga dan ketersediaan stok Bulog. Menurut Biro Statistik harga tahun ini dinilai cukup stabil dibandingkan harga gabah internasional.

Bayu menambahkan, petani Indonesia sebenarnya sudah mampu menyediakan beras-beras berkualitas tinggi seperti yang diminta negara tujuan, seperti Rojolele, Pandanwangi, dan Cianjur.

Dalam dua tahun ini produksi juga sudah meningkat. Bayu pun mengatakan, "Kendati banyak yang masih meragukan kemampuan ekspor beras, mengingat hambatan seperti ketersediaan pupuk, tapi kenyataannya produksi meningkat," ujar dia.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

14 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

46 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

57 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya