TEMPO Interaktif, Palembang: Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa mengatakan saat ini sedang dilakukan kajian dan pembahasan terkait akan kembali diturunkannya bahan bakar minyak. Selain jenis premium, jenis solar juga ikut dibahas.
“Menteri keuangan dan menteri ESDM (energi dan sumber daya mineral) sedang melakukan kajian dan jika selesai akan segera dilaporkan kepada presiden,” kata Hatta pada acara Silahturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia di Palembang, Jumat (12/12).
Hatta tidak merinci kapan kajian itu selesai, yang jelas dalam waktu secepatnya. “Saya tidak dalam kapasitas menjawab kapan, tapi diharapkan secepatnya,”ujarnya.
Hatta juga mengatakan soal penurunan harga solar dan bensin itu tidak akan diserahkan kepada harga pasar seperti jenis pertamax. Sebab, dengan harga minyak mentah atau crude oil menurun, maka itu akan mempengaruhi harga. Seberapa besar turunnya, Hatta mengatakan menteri keuangan dan menteri ESDM yang akan menjawab.
Menurut Hatta, menyerahkan harga sesuai dengan harga pasar juga tidak bisa dilakukan sebab jika harga pasar menembus US$ 120 sampai US$ 140 per barel tentu harga minyak sangat tinggi, sehingga harus disubsidi.
“Menyerahkan harga BBM semuanya pada harga pasar tentu tidak selamanya baik, sebab kalau harga pasar tinggi tentu harga minyak akan tinggi dan tidak akan mampu mengikutinya maka perlu disubsidi,”ujarnya. Yang terang,kata Hatta, penurunan harga BBM ini mencakup harga Bensin dan Solar.
ARIF ARDIANSYAH
“Menteri keuangan dan menteri ESDM (energi dan sumber daya mineral) sedang melakukan kajian dan jika selesai akan segera dilaporkan kepada presiden,” kata Hatta pada acara Silahturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia di Palembang, Jumat (12/12).
Hatta tidak merinci kapan kajian itu selesai, yang jelas dalam waktu secepatnya. “Saya tidak dalam kapasitas menjawab kapan, tapi diharapkan secepatnya,”ujarnya.
Hatta juga mengatakan soal penurunan harga solar dan bensin itu tidak akan diserahkan kepada harga pasar seperti jenis pertamax. Sebab, dengan harga minyak mentah atau crude oil menurun, maka itu akan mempengaruhi harga. Seberapa besar turunnya, Hatta mengatakan menteri keuangan dan menteri ESDM yang akan menjawab.
Menurut Hatta, menyerahkan harga sesuai dengan harga pasar juga tidak bisa dilakukan sebab jika harga pasar menembus US$ 120 sampai US$ 140 per barel tentu harga minyak sangat tinggi, sehingga harus disubsidi.
“Menyerahkan harga BBM semuanya pada harga pasar tentu tidak selamanya baik, sebab kalau harga pasar tinggi tentu harga minyak akan tinggi dan tidak akan mampu mengikutinya maka perlu disubsidi,”ujarnya. Yang terang,kata Hatta, penurunan harga BBM ini mencakup harga Bensin dan Solar.
ARIF ARDIANSYAH
