Maybank Rampungkan Pembayaran Saham BII

Reporter

Editor

Senin, 1 Desember 2008 14:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Malayan Banking Berhad (Maybank) menyelesaikan penawaran tender (tender offer) dengan membayar seluruh saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) yang dibelinya melalui mekanisme tender offer hari ini, Senin (1/12).

"Tender offer hari ini selesai dan hari ini semua dibayarkan," kata Wakil Presiden Direktur BII Sukatmo Padmo Sukarso seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BII di Jakarta. Dengan selesainya tender offer, kini Maybank memiliki 97,53 persen kepemilikan saham BII.

Sebelumnya Maybank mengakusisi 100 persen saham Konsorsium Sorak Financial Holding dari Fullerton Financial Holdings Pte Ltd dan Kookmin Bank. Sorak adalah pemilik 55,51 persen saham BII. Saat itu nilai akuisisinya mencapai 4,26 miliar ringgit atau US$ 1,24 miliar.

Dengan adanya eksekusi saham yang dimiliki karyawan dan manajemen BII (Employee Share Option Plan/ESOP) sebesar 5 persen, kepemilikan Sorak berkurang menjadi 54,35 persen.

Dalam keterangan pemilik saham BII yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia pada 25 November 2008, tercatat Sorak memiliki 54,35 persen saham BII, Mayban Offshore Corporate Services Sdn. Bhd. (Labuan) 17,95 persen, dan publik 25,26 persen saham.

Pada Jum'at (28/11), Maybank melakukan crossing saham BII senilai Rp 6,44 triliun untuk 12,6 miliar lembar saham BII. Crossing dilakukan melalui pasar tutup sendiri melalui broker BNP Paribas. Dengan aksi ini Maybank membeli saham BII dengan harga Ro 510 per saham.

Berdasarkan aturan Badan Pengawas Pasar Modal mengenai pengambilalihan perusahaan terbuka, Maybank wajib melakukan penawaran tender atas seluruh saham BII yang ada di publik untuk kemudian dilepas kembali kepada publik sebanyak 20 persen dalam jagka waktu 2 tahun.

Presiden dan CEO Maybank Dato Sri Abdul Wahid bin Omar mengatakan akan mengkaji beberapa opsi terkait kepemilikan Maybank atas BII dan Maybank Indocorp (Maybank yang beroperasi di Indonesia).

"Kita masih membahas dengan Bank Sentral (Bank Indonesia) apakah menggabungkan BII dengan Maybank Indocorp atau membuat Maybank Indocorp menjadi bank umum," katanya.

Saat ini menurutnya, Maybank akan memfokuskan diri pada pengembangan BII, dan belum berminat mengakuisisi bank lain yang ada di Indonesia.

Dalam RUPSLB hari ini, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Ernest Wong Yuen selaku Presiden Komisaris, dan anggota Komisaris yaitu Thomas Patrick Sudano, Hyun Kap Shin, Whoo Shick Lee dan Kuo How Nam serta direktur BII Ventje Rahardjo.

Mereka diganti oleh Tan Sri Mohamed Basir bin Ahmad sebagai Presiden Komisaris serta Dato Sri Abdul Wahid bin Omar dan Spencer Lee Tien Chye selaku komisaris. "Pengangkatan ini efektif setelah dapat persetujuan BI" kata Presiden Direktur BII, Henry Ho. Ari Astri Yunita

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya