Tarif Angkutan Tak Akan Turun

Reporter

Editor

Kamis, 6 November 2008 19:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) menegaskan tak akan menurunkan tarif angkutan, meski pemerintah telah menurunkan harga premium bersubsidi dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter.

Ketua Umum Organda Murphy Hutagalung mengatakan, jumlah angkutan umum pengguna premium cukup kecil. Sebagian besar angkutan, kata dia, menggunakan bahan bakar solar. "Kebijakan pemerintah menurunkan harga premium masih belum berpihak kepada industri transportasi," katanya kepada <I>Tempo</I> lewat sambungan telepon, Kamis (6/11).

Meski demikian, dia mengakui, seberapa pun besarnya pemerintah menurunkan harga bahan bakar tak akan menurunkan beban jasa transportasi saat ini. Pasalnya, sejak harga minyak dunia melambung, harga suku cadang pun ikut naik.

"Rata-rata antara 30-50 persen," ujarnya. Apalagi, kata dia, retribusi dan pungutan liar yang masih terjadi di jalanan cukup membebani pengusaha angkutan. Meski tak memiliki data, menurut Murphy, banyak pengusaha angkutan yang saat ini terancam bangkrut.

"Memang belum gulung tikar, tapi yang mengurangi kendaraan operasionalnya sangat banyak," katanya. Dia berharap pemerintah bisa memberikan intensif khusus industri transportasi. "Paling tidak harga bahan bakarnya tak sama dengan kendaraan pribadi," kata Murphy.

Seperti diberitakan, pemerintah akhirnya menurunkan harga bahan bakar minyak jenis premium bersubsidi dari Rp 6.000 menjadi Rp 5.500 per liter. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keputusan itu mulai diberlakukan pada 1 Desember 2008. "Kebijakan ini menampung aspirasi atau usulan banyak pihak," katanya.

Agoeng Wijaya

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

16 Juni 2020

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

Menhub akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum dengan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya