Praktisi Iklan di Solo Kampanyekan Pohon Tanpa Paku

Reporter

Editor

Selasa, 26 Agustus 2003 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Asosiasi Perusahaan Periklanan Surakarta (Appsa), melakukan kampanye Pohan Tanpa Paku, sebagai gerakan kampanye peduli lingkungan. Kampanye dilakukan sebagai penyadaran, khususnya bagi kalangan perusahaan periklanan tentang pentingnya memperhatikan kebersihan lingkungan lokasi reklame.

Ketua Panitia, Mayor Haristanto, mengungkapkan, kampanye tersebut lebih mengarah sebagai otokritik. "Intinya kami mengkritik diri sendiri, dunia bisnis periklanan. Selama ini, belum pernah ada yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat memasang material promosi. Terutama sekali media pohon. Maka kampanye ini kami namakan Pohon Tanpa Paku," papar Mayor panjang lebar, Senin siang 18 Agustus.

Menurut Mayor, kampanye sadar lingkungan tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak akhir pekan lalu. Pihaknya mengajak puluhan siswa SMU untuk terlibat dalam gerakan tersebut. Dikatakan, selama ini pohon menjadi korban kepentingan, terutama para praktisi iklan yang ingin menempatkan media promonya. "Kami sadar bahwa selama ini kami hanya mencari hal yang gampang dalam beraktivitas pemasangan vercal banner (umbul-umbul). Begitu saja kami menancapkan puluhan paku untuk sandaran tiang media promo, tanpa berpikir apa yang kami lakukan itu bisa merusak lingkungan," ujarnya.

Mayor menambahkan pohon-pohon yang selama ini menjadi korban pemasangan iklan memang sudah sangat memprihatinkan. Padahal pohon itu sangat penting bagi lingkungan. Selain bisa mempercantik pemandangan dan membuat teduhnya lingkungan, pohon juga bisa berfungsi sebagai paru-paru kota. "Mungkin kalau bisa bicara, pohon-pohon ini akan merintih kesakitan karena terus ditancapi paku," tuturnya.

Kampanye penyadaran tersebut digagas karena melihat kondisi penataan reklame di Kota Bengawan. Sebelumnya, hampir seluruh perusahaan periklanan yang memegang akses di semua lokasi reklame di Solo, jarang memikirkan soal kebersihan lingkungan. Tidak aneh bila kota Solo saat ini penuh dengan reklame yang pemasagannya tidak mengindahan soal lingkungan panggung reklame. " Ini terus terang saja. Selama ini kami-kami ini dan juga Pemkot hanya memikirkan segi bisnis saja," ujar lagi.

(imron rosyid-TNR)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

18 menit lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tua Sebelum Bertanding

20 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Witan Sulaeman Punya Ritual Telpon Orang Tua Sebelum Bertanding

Saat ini Witan Sulaeman dan para pemain timnas U-23 Indonesia tengah berlaga di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

23 menit lalu

Pelindo Layani 2,2 Juta Orang Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 2.260.360 orang tercatat menggunakan layanan kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di 63 terminal penumpang selama periode libur panjang Lebaran, pada 26 Maret - 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

32 menit lalu

2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

36 menit lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

39 menit lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

42 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

45 menit lalu

Kiper Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Minta Doa ke Ibunya sebelum Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024 Lawan Uzbekistan

Ibu kiper timnas U-23 Indonesia, Ernando Ari, Erna Yuli Lestari, mengungkapkan bahwa anaknya menelponnya meminta didoakan menjelang pertandingan.

Baca Selengkapnya

The Problematic Constitutional Court Ruling

45 menit lalu

The Problematic Constitutional Court Ruling

The drama behind the Constitutional Court's ruling over the presidential election dispute.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

45 menit lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya