Pertumbuhan Industri Manufaktur Masih Rendah

Reporter

Editor

Rabu, 27 Agustus 2008 19:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai pertumbuhan industri manufaktur masih rendah, yakni hanya mencapai 4,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Menurut data Badan Pusat Statistik, PDB Januari-Juni 2008 secara umum sebesar 6,39 persen, sedangkan industri nonmigas 4,43 persen. PDB tahun lalu sebesar 6,32 persen, untuk industri nonmigas 5,15 persen.

Ketua Bidang Standardisasi Produk Kadin, Aziz Pane mengatakan, rendahnya pertumbuhan industri manufaktur karena tingkat penyaluran kredit perbankan masih rendah. “Ini perlu menjadi obyek perhatian,” kata Aziz di Pusat Niaga Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (27/8).

Pertumbuhan industri elektronika, menurut Aziz, relatif cukup tinggi dibanding manufaktur, karena pasar domestik dan ekspor yang besar. Meski demikian, lanjutnya, ketergantungan impor komponen manufaktur untuk otomatif, logam dan elektronika saat ini mencapai 60 sampai 70 persen.

“Kami mengharapkan agar pemerintah fokus pada pengembangan industri komponen untuk memperkuat struktur industri dan membuka lapangan kerja," kata Aziz.

Laju pertumbuhan industri manufaktur pada 2007 mencapai 9,7 persen, didukung oleh industri alat angkut, mesin dan peralatan. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 2006 yang hanya 7,6 persen. Laju pertumbuhan itu karena meningkatnya permintaan domestik dalam bentuk konsumsi privat dan investasi.

Investasi di bidang industri mesin dan peralatan dalam negeri dan mesin, serta peralatan luar negeri di kuartal ketiga tahun lalu berturut-turut 20,9 persen dan 24,2 persen (<I>year on year</I>). Namun, menurut Aziz, kontribusinya terhadap pembentukan modal tetap atau <I>fixed capital formation<I> masih kecil, berturut-turut 0,7 persen dan 2,8 persen. Sehingga, secara keseluruhan pertumbuhan investasi masih kecil.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Departemen Perindustrian, Anshari Bukhari mengakui Indonesia masih tergantung impor produk permesinan. Impor produk permesinan, termasuk komponennya, mencapai US$ 8,1 miliar dibandingkan tahun 2001 sekitar US$ 4,3 miliar. “Meningkat rata-rata 10 persen,” katanya.

Sementara itu, angka ekspor produk permesinan tahun 2001 sebesar US$ 1,29 miliar dan 2007 sebesar US$ 3,56 miliar. Tingginya angka impor, menurut Anshari, merupakan peluang yang seharusnya ditangkap para pelaku bisnis.

Sejak krisis ekonomi tahun 1997, pertumbuhan sektor manufaktur nasional memang cenderung lemah. Pertumbuhan hanya berkisar antara 3 sampai 5 persen per tahun sejak tahun 2000. Padahal, sebelum krisis atau tahun 1970 sampai 1996, rata-rata pertumbuhan lebih dari 10 persen per tahun.

NIEKE INDRIETTA | CORNILA DESYANA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya