TEMPO Interaktif, Jakarta:AIG Life meluncurkan produk asuransi bagi masyarakat menengah ke bawah dengan premi Rp 50 ribu per bulan. Wakil Presiden Direktur & Chief Marketing Officer AIG Life, S. Budisuharto mengatakan, ini adalah strategi penetrasi pasar untuk mengembangkan asuransi mikro. "Semester pertama 2008 kami akan distribusikan produk itu sampai kecamatan," kata dia. AIG Life mentargetkan mampu meraih lima juta nasabah pada 2012 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 30 persen per tahun. Nasabah AIG saat ini, sekitar 1,2 juta orang.Budi mengatakan, kesadaran masyarakat perkotaan terhadap asuransi jiwa masih rendah. Saat ini, hanya 11 persen saja dari seluruh penduduk perkotaan yang memiliki asuransi jiwa. Ini disebabkan tidak ada dana yang cukup untuk membeli asuransi jiwa serta kurangnya pemahaman manfaat asuransi. Kesulitan prosedur klaim asuransi juga ditengarai menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat yang ingin memiliki asuransi jiwa. Itu berdasarkan temuan dari survei yang dilakukan AIG Life terhadap 1.500 responden di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Medan, Makasar, Semarang, dan Palembang. Survei dilakukan untuk memetakan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri asuransi. Hasil survey juga menunjukan, 70 persen orang Indonesia hanya dapat bertahan hidup selama dua tahun setelah tidak bekerja lagi. Masyarakat juga belum bisa melakukan manajemen keuangan yang baik sehingga tidak siap apabila sewaktu-waktu terdiagnosa mengidap penyakit kritis seperti kanker dan jantung. Accident & Health Division Head AIG Life Nefritiri B Wibowo mengatakan asuransi kecelakaan berpotensi untuk dikembangkan. Asuransi ini sangat diminati seiring banyaknya kecelakaan yang terjadi.Eko Nopiansyah | Sahala