BI Siap Sediakan Euro untuk Transaksi Minyak

Reporter

Editor

Kamis, 22 November 2007 16:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) siap menghadapi perubahan penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat ke euro atau mata uang lain untuk transaksi perdagangan minyak. Hal itu memungkinkan, kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Budi Mulya,karena sistem keuangan Indonesia semakin membaik."Kesiapan pasti ada untuk menghadapi itu," kataBudi Mulia di Hotel Shangrilla Jakarta, Kamis (22/11).Namun, dia melanjutkan, BI akan menunggu kepastian penggunaan mata uang selain dolar Amerika Serikat untuk transaksi minyak dari lembaga terkait seperti OPEC dan pemerintah."Kalau hanya wacana tidak perlu khawatir,"ujarnya.Wacana mengganti mata uang dolar Amerika dengan mata uang lain dalam transaksi migas muncul dalam pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Riyadh beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, para menteri OPEC diminta untuk mengevaluasi pemakaian mata uang dolar Amerika dalam transaksinya. Usulan ini disampaikan di saat harga minyak dunia masih bergerak di atas US$ 90 per barel. Sementara, mata uang dolar Amerika terus melemah terhadap mata uang lain. Kondisi ini mengkhawatirkan bagi produsen minyak. Sebab, harga minyak melonjak tajam tapi nilai cadangan dolar Amerika jatuh. l Eko Nopiansyah

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

17 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya