TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia (BI) siap menghadapi perubahan penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat ke euro atau mata uang lain untuk transaksi perdagangan minyak. Hal itu memungkinkan, kata Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Budi Mulya,karena sistem keuangan Indonesia semakin membaik."Kesiapan pasti ada untuk menghadapi itu," kataBudi Mulia di Hotel Shangrilla Jakarta, Kamis (22/11).Namun, dia melanjutkan, BI akan menunggu kepastian penggunaan mata uang selain dolar Amerika Serikat untuk transaksi minyak dari lembaga terkait seperti OPEC dan pemerintah."Kalau hanya wacana tidak perlu khawatir,"ujarnya.Wacana mengganti mata uang dolar Amerika dengan mata uang lain dalam transaksi migas muncul dalam pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Riyadh beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, para menteri OPEC diminta untuk mengevaluasi pemakaian mata uang dolar Amerika dalam transaksinya. Usulan ini disampaikan di saat harga minyak dunia masih bergerak di atas US$ 90 per barel. Sementara, mata uang dolar Amerika terus melemah terhadap mata uang lain. Kondisi ini mengkhawatirkan bagi produsen minyak. Sebab, harga minyak melonjak tajam tapi nilai cadangan dolar Amerika jatuh. l Eko Nopiansyah