TEMPO Interaktif, Jakarta:Dapat dilihat dari perbandingan antara kondisi perekonomian Indonesia saat ini dengan Thailand Menurut Cyrilus Harinowo, salahsatu deputi gubernur Bank Indonesia, Indonesia dianggap telah layak untuk mengakhiri kerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya hal itu dapat dilihat dari perbandingan antara kondisi perekonomian Indonesia saat ini dengan Thailand pada tahun 2000 lalu yang tidak jauh berbeda. Pendapat itu dikemukakannya di Hotel Sahid Jaya, Kamis (24/4) sore. Kontrak kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan IMF sendiri rencananya akan berakhir pada tahun ini. Kerjasama di antara kedua belah pihak dilakukan menyusul krisis moneter yang melanda Asia, termasuk Indonesia. Kontrak itu ditandatangani pada Oktober 1997 lalu. Cyrilus menambahkan, kelayakan itu dapat dilihat dari cadangan devisa yang dimiliki Indonesia saat ini, yakni berkisar US$ 33 miliar. Dari segi itu bisa dikatakan cukup aman, kata dia. Lebih lanjut dia mengungkapkan, keputusan untuk mengakhiri kerjasama dengan IMF juga perlu dipikirkan secara matang. Pasalnya, konsekuensi dari pemutusan kerjasama itu adalah pihak Indonesia tidak bisa lagi melakukan penjadwalan ulang pinjaman luar negeri dengan Paris Club. Cyrilus mengatakan, ditinjau dari segi fiskal, Departemen Keuangan sudah membuat skenario untuk mengantisipasi rencana yang sudah menjadi rahasia umum itu. Menurut saya kemungkinan ada kesenjangan pembiayaan, ujar dia menilai skenario tersebut. Oleh karena itu, dia menilai, harus ada upaya untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan. Upaya tersebut antara lain meningkatkan penerimaan pajak dan mencari sumber-sumber pembiayaan baru, seperti menjual obligasi dalam jumlah yang lebih besar. Cyrilus menambahkan, konsekuensi lain apabila kita memutuskan hubungan dengan IMF, lembaga tersebut tidak lagi akan memberikan bantuan. Tetapi IMF masih akan melanjutkan monitoring terhadap program kita, ujar dia. Program pengawasan itu disebut Post Program Monitoring (PPM). Yaitu suatu pengawasan terhadap program yang sudah digodok secara bersama-sama antara IMF dengan sebuah negara tertentu. (Faisal- TNR)
Berita terkait
Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi
2 menit lalu
Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi
Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.
Staf Khusus Kementerian Keuangan sebut bea cukai bukan keranjang sampah, imbas banyak postingan media sosial yang mengeluhkan pajak barang Impor dari luar negeri yang terlalu mahal.