TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia meminta perbankan untuk terjun ke pembiayaan industri berbasis tebu.Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad mengatakan, selain memiliki turunan industri yang cukup banyak, industri berbasis tebu juga memiliki track record yang baik sebagai kreditor.Tingkat kredit bermasalah atau non performing loan seluruh industri berbasis tebu masih di bawah angka 2 persen.“Jadi seharusnya tak ada persoalan bagi perbankan untuk masuk membiayai industri ini,” kata Muliaman dalam acara Prospek dan Peluang Pembiayaan Industri Berbasis Tebu di Komplek Bank Indonesia Jakarta, Selasa (26/6).Muliaman memaparkan, saat ini baru 32 bank yang masuk dalam pembiayaan sektor industri berbasis tebu. Nilainya, kata Muliaman baru sebesar Rp 1,6 triliun.Dia mengakui, beberapa permasalahan memang menjadi hambatan penyaluran pembiayaan kepada industri berbasis tebu. Salah satu masalah adalah soal keterbatasan informasi yang diterima perbankan soal industri tersebut. “Kurangnya informasi tentang sebuah industri menyebabkan bank kurang perhatian terhadap industri tersebut,” ujarnya.Belum lagi masalah lainnya, profil kinerja keuangan perusahaan yang terjun di industri berbasis tebu juga kerap tidak bisa diterima oleh bank.Sementara itu, Direktorat Jenderal Industri dan Agro Kimia Benny Wahyudi menuturkan, peluang pembiayaan industri berbasis tebu memang masih terbuka. Dia mencontohkan, industri gula saat ini sedikitnya membutuhkan dana senilai Rp 3,5 triliun untuk pengembangan program revitalisasi gula. AGOENG WIJAYA