TEMPO.CO, Sumenep - Meski Lebaran masih dua pekan lagi, pengelola Bandar Udara Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memastikan tak membuka extra flight atau menambah jadwal penerbangan perintis untuk rute Sumenep-Surabaya dan sebaliknya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Wahyu Siswoyo mengatakan keputusan itu diambil karena hingga menjelang Lebaran belum ada tanda-tanda lonjakan penumpang. "Kalau dari presentase, menjelang Lebaran, jumlah penumpang kisarannya masih sama seperti hari-hari biasa. Hanya 30-40 persen kursi yang terisi," katanya, Kamis, 15 Juni 2017.
Simak: Susi Pudjiastuti Tertidur di Bandara JFK Bikin Heboh
Menurut Wahyu, extra flight hanya dibuka untuk rute Surabaya-Bawean dan sebaliknya. Sebab, jumlah penumpang di rute tersebut dalam setiap penerbangan selalu penuh. Load factor-nya bahkan mencapai 100-125 persen. Bandara Bawean termasuk dalam wilayah kerja Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan RI.
Wahyu mengatakan frekuensi penerbangan rute Surabaya-Bawean yang semula dua kali sepekan menjadi tiga kali sepekan. Frekuensi itu merupakan jatah maksimal yang diizinkan untuk penerbangan jalur perintis, tidak boleh lebih. "Meski frekuensi ditambah, penumpang tetap membeludak. Bahkan tiket untuk Lebaran sudah terjual semua," tuturnya.
Simak: Bandara Ahmad Yani Baru Dirancang Eco Airport
Jalur penerbangan perintis di Bandara Trunojoyo dibuka pada Mei 2015. Mulai Januari 2016, operator penerbangan dipegang PT Airfast Indonesia. Pesawat yang digunakan jenis Twin Otter DHAC 300 berkapasitas 15 penumpang.
Rute penerbangan perintis yang dilayani PT Airfast Indonesia adalah Sumenep-Surabaya, Surabaya-Bawean, Surabaya-Karimunjawa, dan Karimunjawa-Semarang dengan frekuensi penerbangan dua kali sepekan.
MUSTHOFA BISRI