TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat penggunaan tenaga kerja pada triwulan I 2017 meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha. Peningkatan penggunaan tenaga kerja tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) jumlah tenaga kerja yang mencapai 1,25 persen.
"Meningkat dari minus 1,93 persen pada triwulan IV 2016," tulis BI dalam survei kegiatan dunia usaha yang dirilisnya, Rabu, 12 April 2017.
Baca Juga:
Berdasarkan sektornya, peningkatan jumlah tenaga kerja tertinggi terjadi pada sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan dengan SBT 1,18 persen. Selain sektor tersebut, sektor lain yang juga mendorong peningkatan penggunaan tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa dengan SBT 076 persen.
Kegiatan usaha yang diprediksi akan meningkat pada triwulan II 2017 diperkirakan akan berdampak pada penggunaan tenaga kerja pada triwulan tersebut. Indikasinya, SBT jumlah tenaga kerja pada triwulan II 2017 meningkat menjadi 3,79 persen dibandingkan triwulan I yang sebesar 1,25 persen.
Peningkatan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II 2017 tersebut diperkirakan terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan SBT sebesar 2,04 persen, sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan dengan SBT sebesar 1,87 persen, serta sektor konstruksi dengan SBT sebesar 0,58 persen.
Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia mencatat, kegiatan usaha pada triwulan I 2017 meningkat dibandingkan triwulan IV 2016. Peningkatan itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan I yang mencapai 4,8 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 3,13 persen.
Pada triwulan II 2017, peningkatan kegiatan usaha diperkirakan masih berlanjut. Indikasinya, SBT pada triwulan II 2017 meningkat menjadi 25,27 persen. Peningkatan kegiatan usaha paling tinggi akan terjadi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang didorong oleh kondisi cuaca.
Berdasarkan survei BI, peningkatan kegiatan usaha juga diperkirakan terjadi di sektor perdagangan, hotel, dan restoran; sektor jasa-jasa; serta sektor industri pengolahan. Kegiatan usaha di ketiga sektor itu meningkat karena didorong oleh penguatan permintaan dan faktor musiman pada Ramadhan dan Idul Fitri.
ANGELINA ANJAR SAWITRI