TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Puspayoga, meminta Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk giat mengikuti pameran di luar negeri agar dapat menembus pasar global.
Menurut Puspayoga, pemerintah dalam hal ini sejumlah kementerian termasuk Kemenkop dan UKM yang memiliki alokasi dana pameran, akan membantu UKM berpotensi untuk bisa berpartisipasi dalam sejumlah ajang pameran internasional.
Baca: Menkop UKM Targetkan Koperasi Sumbang 5 Persen PDB
"Sekarang lagi dibahas dan diupayakan, bagaimana menyatukan dana pameran masing-masing kementrian untuk menjadi satu, sehingga akan lebih banyak UKM yang bisa ikut pameran di luar negeri, atau menyewa stand yang lebih besar untiuk stand galeri Indonesi," ujar Puspayoga, dalam pesan tertulisnya, Ahad, 9 April 2017.
Selain giat mengikuti pameran, menurut Puspayoga, para pelaku UKM harus pandai mengikuti trend global yang selalu berubah dari tahun ke tahun. “Bisnis mengikuti orang. Artinya kita harus mengikuti selera pasar,” ucap Puspayoga.
Puspayoga menuturkan, pembeli dari luar negeri sangat menyukai produk-produk buatan tangan (hand-made) dari Indonesia. Salah satunya produk milik salah satu pengrajin sekaligus pemilik Cipta Graha Art, Irianto, yang telah diekspor ke luar negeri.
Simak: Kalla Berikan Tip agar UMKM Jadi Konglomerat
Produk tersebut berupa pigura dan meja etnik senilai US$ 20.428, yang terbuat dari bahan kayu bekas kapal laut dan diolah lagi menjadi aneka furniture. Kesan etnik didapat karena pigura yang dihasilkan bergambar foto-foto rakyat Indonesia di masa lalu.
"Seperti yang dilakukan pak Irianto ini, bahan bakunya yang dari bekas kapal kayu, bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan nuansa etnik," kata dia.
Kemampuan menciptakan produk unik dan etnik ini yang lantas digabungkan dengan strategi marketing yang jitu lewat pameran, media online, harga yang bersaing dan pemilihan produk, menjadi kunci UKM menembus pasar global. Menkop menekankan UKM untuk bisa mengakses skema pembiayaan yang disiapkan pemerintah.
Simak: Bangkitkan Sektor UKM, Jawa Timur Butuh Rp 50 Triliun
"Pemerintah sudah siapkan skema pembiayaan sesuai skala usaha UKM. Yang beroritentasi ekapor, ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia), juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), semua dengan bunga yang rendah hanya 9 persen," kata Menkop. Untuk UKM skala mikro, juga sudah dibuatkan skim pembiayaan yaitu Kredit Ultra Mikro, dengan suku bunga hanya 4,5.persen.
Pengusaha Graha Cipta Art Irianto menambahkan, usaha kerajinannya bergerak di bidang furniture bernuansa etnik dan antik. Ia sendiri telah sering mengikuti pameran furniture antik internasional, yang membuat produknya diminati di beberapa negara. “Kami sudah mengekspor produk kami ke berbagai negara seperti Jerman, Taiwan, Malaysia, Cina, Saudi Arabia, Perancis, dan lain-lain.
DESTRIANITA