TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 12,02 triliun.
Direktur Keuangan WIKA Steve Kosasih mengatakan, belanja modal yang dianggarkan tersebut terdiri dari aset tetap Rp 871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp 1,12 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp 2,29 triliun, pengembangan usaha yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp2,37 triliun, serta pengembangan usaha di luar PMN.
Baca : WIKA Teken Lima Kontrak Infrastruktur dengan Sulut
“Pengembangan usaha di luar PMN, Paket-1 sebesar Rp1,47 triliun dan Paket-2 sebesar Rp3,9 triliun,” kata Steve Kosasih dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 4 Februari 2017.
Tahun ini, WIKA memproyeksikan target Penjualan sebesar Rp 25,75 triliun atau naik 32,81 persen dari target 2016 sebesar Rp17,29 triliun. Sementara laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk untuk 2017, mereka memproyeksikan sebesar Rp 1,21 triliun atau naik 20 persen dari prognosa 2016 yang diperkirakan menembus rekor pencapaian WIKA selama ini.
"Dari target awal Rp 750 miliar, WIKA membukukan pencapaian laba tahun 2016 minimal 25 persen di atas target atau sekurang-kurangnya Rp 940 miliar,” ujar Steve.
Saat ini, WIKA sedang menunggu hasil audit yang akan diumumkan pada Maret 2017. “Kami berharap capaian laba kami diakui seluruhnya oleh auditor sehingga kami dapat menembus rekor yang lebih tinggi lagi. Kami berharap bisa menembus batas psikologis Rp1 triliun,” kata dia.
Baca : Pelindo III Proyeksikan Pendapatan Rp 10,5 Triliun
Perseroan juga memproyeksikan tahun ini akan mengantongi kontrak baru sebesar Rp 102,93 triliun. Target tersebut naik 26,30 persen dari proyeksi di 2016, di mana kontrak baru di 2017 ditargetkan sebesar Rp 43,25 triliun, dan carry over di 2016 sebesar Rp 59,69 triliun.
Komposisi perolehan kontrak bari 2017 diproyeksikan berasal dari Pemerintah 29,8 persen, dari BUMN 30 persen, dan Swasta 40,2 persen.
Menurut Steve, sepanjang Januari 2017 lalu WIKA telah meraih kontrak baru sebesar Rp 5,09 triliun atau naik lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia melanjutkan, kenaikan terbesar itu disumbang oleh raihan proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dengan nilai kontrak mencapai Rp 3,56 triliun.
Proyek pembangunan tol sejauh 38,6 KM ini dilaksanakan untuk pengembangan wilayah wisata dan perekonomian Banten serta dalam rangka mendukung program prioritas Pemerintah membangun 1000 kilometer jalan tol di tanah air.
Selain itu, capaian WIKA juga berasal dari proyek pembangunan Integrated Tank Storage Terminal, Jetty and Logistic Services di Lamongan senilai Rp 875 miliar, pembangunan jembatan Soebada di Timor Leste senilai Rp 96,5 miliar.
Kemudian pembangunan jalan dan jembatan Natar Boa di Timor Leste senilai Rp 171 miliar, pembangunan PLTU Sulsel Baru 1x100 Megawatt (MW) senilai Rp 253,3 miliar, dan pembangunan jalan dan penataan pantai Kuta Lombok senilai Rp 125,6 miliar.
DESTRIANITA